Pria itu terlihat kagum. “Kamu anak yang luar biasa. Apa cita-citamu?”
“Saya ingin menjadi dokter, Pak,” jawab Dewi tegas.
Pria itu mengangguk. “Semoga kamu bisa mencapainya. Jangan pernah menyerah, ya.”
Dewi hanya tersenyum. Ia tidak tahu bahwa pertemuan itu akan mengubah hidupnya. Pria itu ternyata adalah seorang pengusaha yang sering membantu anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Beberapa minggu kemudian, kepala sekolah memanggil Dewi ke ruang guru. Di sana, ia bertemu lagi dengan pria yang pernah ia temui di taman.
“Dewi, ini Pak Hadi. Beliau ingin membantu biaya pendidikanmu sampai ke perguruan tinggi,” ujar kepala sekolah.
Dewi tertegun. Ia tidak bisa berkata-kata. Air matanya mengalir deras. “Terima kasih, Pak. Saya tidak tahu bagaimana harus membalas kebaikan ini.”
Pak Hadi tersenyum hangat. “Tidak perlu membalas apa-apa, Nak. Cukup terus belajar dan wujudkan cita-citamu. Itu sudah lebih dari cukup.”
Awal dari Perubahan Besar
Sejak saat itu, hidup Dewi mulai berubah. Dengan bantuan Pak Hadi, ia tidak hanya mendapatkan dukungan finansial untuk sekolah, tetapi juga pelatihan tambahan seperti kursus bahasa Inggris dan komputer.
Namun, Dewi tidak pernah melupakan tanggung jawabnya pada keluarga. Ia tetap membantu ibunya berjualan pisang goreng di pasar setiap akhir pekan. Meski lelah, ia merasa bahagia karena bisa menjalani semuanya dengan baik.