Mohon tunggu...
Zaskia Nasywa13
Zaskia Nasywa13 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

baca novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langkah Kecil Menuju Langit

28 November 2024   21:55 Diperbarui: 28 November 2024   22:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari pertama Dewi di kampus kedokteran adalah sebuah mimpi yang menjadi nyata. Dengan seragam putih yang masih baru dan tas penuh buku, ia melangkah masuk ke gedung besar yang selama ini hanya ia bayangkan dalam angan.

Ia tidak merasa minder meskipun tahu sebagian besar teman-temannya berasal dari keluarga yang jauh lebih berkecukupan. Dewi percaya bahwa perjuangannya adalah kekuatan yang tidak dimiliki semua orang.

Di ruang kuliah, ia mendengarkan setiap penjelasan dosen dengan penuh semangat. Setiap hal baru yang ia pelajari membuatnya semakin yakin bahwa ia berada di tempat yang tepat. Ia membayangkan suatu hari nanti, tangannya akan menyelamatkan nyawa orang-orang seperti ibunya.

Namun, perjalanan ini tidak sepenuhnya mudah. Tugas-tugas menumpuk, ujian yang sulit, dan tekanan dari lingkungan akademik sering kali membuat Dewi merasa lelah. Tapi, setiap kali ia merasa ingin menyerah, ia akan mengingat wajah ibunya dan Bayu. Mereka adalah alasan ia terus melangkah.

Pengorbanan yang Tidak Sia-Sia

Selama masa kuliah, Dewi masih menyempatkan diri untuk pulang ke rumah setiap akhir pekan. Ia membantu ibunya yang kini membuka warung kecil di depan rumah, berkat sedikit modal yang diberikan oleh Pak Hadi.

Bayu, yang kini sudah duduk di bangku SMP, selalu menyambut Dewi dengan cerita-cerita lucu tentang sekolahnya. Ia sering bercerita tentang cita-citanya menjadi seorang guru, terinspirasi oleh kegigihan kakaknya.

“Kak Dewi, kalau aku jadi guru, nanti aku mau ngajarin anak-anak supaya nggak menyerah seperti Kakak,” kata Bayu suatu sore.

Dewi hanya tersenyum sambil mengusap kepala adiknya. “Kamu pasti bisa, Bayu. Kakak yakin.”

Keberhasilan Dewi di kampus tidak hanya menjadi kebanggaan keluarganya, tetapi juga masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Banyak orang yang dulu memandang rendah Dewi kini mengaguminya. Bahkan, beberapa tetangga sering meminta Dewi untuk memotivasi anak-anak mereka.

“Dewi, kamu jadi inspirasi bagi anak-anak di sini. Lihat, mereka sekarang semangat belajar karena melihat perjuanganmu,” kata Bu Sari suatu hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun