Mohon tunggu...
zahroh zain
zahroh zain Mohon Tunggu... Guru - guru TK

nama saya Zahroh umur saya 55 thn saya seorang guru di TK ABA 31 dikota Malang hari ini saya salah satu mahasiswa PPG daljab angkatan 2 di UM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Abjad dengan Media Gambar

30 November 2023   11:38 Diperbarui: 30 November 2023   11:50 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan anak dalam hal mengenal abjad masih kurang, sehingga belum bisa meningkatkan kemampuan mengenal abjad anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas dalam dua siklus dengan subyek penelitian Kelompok A TK ABA31 kota Malang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada Setiap siklus terdiri dari 5 pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, obsevasi dan refleksi. Instrumen pengumpul data yang digunakan adalah lembar observasi dan dokumentasi berupa RPPH dan foto-foto kegiatan anak dalam pembelajaran mengenal abjad melalui penggunaan media gambar. Hasil pada pratindakan 30,9%, sementara penelitian pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 69,9%, pada siklus II menjadi 89,9%. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan mengenal abjad pada anak Kelompok A di TK ABA 31. 

 

Kata kunci:mengenal huruf, media kartu gambar , TK

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14, dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Permasalahn dalam pembelajaran mengenal huruf pada anak TK ABA 31 masih mengikuti cara lama yang kurang efektif, dan dengan media yang kurang menarik untuk anak.Sering kali hanya mengunakan LKA (lembar kerja anak). Proses pembelajaran mengenal huruf belum menggunakan media yang lebih efektif untuk mengenal huruf. Hasil observasi di TK ABA 31 menunjukkan bahwa kemampuan mengenal huruf anak kelompok A masih kurang. Media pembelajaran yang tersedia untuk mengenal huruf masih belum lengkap. Proses pembelajaran yang menyenangkan untuk mengenal huruf masih monoton dan belum dikemas dalam bentuk permainan. Stimulasi pada anak dalam mengembangkan kemampuan mengenal huruf belum dilakukan secara maksimal.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut: 1) kurang efektifnya pembelajaran mengenal huruf,2) Media kurang menarik untuk anak 3)Pembelajaran masih menggunakan pola lama dengan cara menggunakan LK saja.

Analisis Masalah

Setelah masalah teridentifikasi, peneliti menganalisis masalah sebagai berikut : a) materi kurang menarik, b) media yang digunakan kurang menarik minat anak

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses meningkatkan kemampuan mengenal huruf abjad menggunakan media gambar pada anak kelompok A di TK ABA 31 kota Malang.2.Apakah penerapan pembelajaran menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf pada anak kelompok A di TK ABA 31

Tujuan Perbaikan

            Berdasarkan uriaan latar belakang diatas, penelitian tindakan kelas ini bertujuan  untuk:1)Memaparkan proses meningkatkan kemampuan mengenal huruf menggunakan  media gambar pada anak kelompok A di TK ABA  31 Kota Malang.2)Memaparkan penerapan pembelajaran menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf di TK ABA 31 kota Malang

Manfaat Perbaikan

                 Perbaikan ini diharapkan bermanfaat bagi:Anak TK, agar lebih bersemangat pada kegiatan mengenal abjad sehingga kemampuan membaca huruf berkembang    dengan optimal. Anak lebih kreatif dalam mengenal huruf abjad, sehingga kemampuan berbahasa dan membaca buku meningkat, walaupun hanya membaca gambar saja pendidik, untuk menambah wawasan dalam mengoptimalkan kemampuan mengenal huruf abjad melalui kegiatan membaca gambar,memberikan kegiatan dan media pembelajaran yang lebih baik Sekolah,sebagai sarana pengembangan danpeningkatan profesionalisme guru, danmemberikan masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang lebih baik.orang tua, untuk menambah wawasan tentang perkembangan anak sehingga ada kesinambungan antara pembelajaran di sekolah dan di rumah.

KAJIAN PUSTAKA

Kemampuan Mengenal Abjad

Pengertian mengenal abjad

            Mengenal abjad merupakan kemampuan dasar untuk membaca proses dari mengenal abjad dimulai dari melihat gambar dan mendengar huruf- huruf abjad dari yang termudah huruf vocal "a,i,u,e,o" kemudian dilanjutkan lagi ketahap yang lebih sulit yaitu huruf konsonan yaitu:" a. b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, z" secara bertahap.

Fungsi mengenal abjad

Fungsi mengenal abjad memang sangatlah beragam menurut Dewi (2009:43) bahwa mengenal abjad merupakan kunci utama dalam belajar membaca. Secara khusus fungsi mengenal abjad sebagai berikut: a) Mempermudah komunikasi sehingga memperbanyak perbendaharaan kata. b) Melatih anak untuk mudah belajar membaca

Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan mengenal abjad pada anak

Kemampuan mengenal abjad seperti juga dengan belajar membaca merupakan kegiatan yang kompleks, yang artinya banyak factor yang mempengaruhi seperti halnya sebagai berikut: a) Kematangan. Kematangan sangatlah berperan dalam menentukan waktu yang tepat hingga anak dapat dinyatakan siap belajar membaca. b) Belajar. Menurut Suryabata (2001: 232) menyatakan bahwa belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaanya berbeda dari perbuatan yang ditimbulkan olehnya.

Metode pengembangan mengenal abjad di PAUD

Menurut Zaman (2011:86) bahwa metode cara pendidik memberikan pelajaran dan cara anak menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung. Disini peneliti menggunakan beberapa metode yang dapat menjadi pilihan para pendidik, yaitu: a) Metode demonstrasi. Metode ini berupa kegiatan yang dilakukan dengan cara menunjukkan cara atau mempergakan suatu cara keterampilan. b) Metode Tanya jawab. Metode Tanya jawab suatu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan anak untuk bertanya  kepada anak dan anak  menjawabnya. c) Metode pemberian tugas. Metode pemberian tugas berupa metode yang diberikan kesempatan kepada anak untuk melaksankan tugas yang telah diberikan oleh pendidik. d) Metode bermain. Metode bermain berupa metode yang cara kerjanya melalui permainan dan permainan itu bertemakan tentang pendidikan.

Media untuk mengembangkan kemampuan mengenal abjad

Pengertian Media  

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti "tengah", "perantara" atau "pengantar". Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Menurut Association of Education and Communication Technology (AECT, 1977) media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi (Arsyad, 2002:3).pengertian media dapat diartikan alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. (Arsyad, 2002: 3) Sadiman. (1993) memberikan pengertian media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa  sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media instruksional atau media pembelajaran selalu terdiri dari dua unsur pokok yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software). Unsur pesan adalah informasi atau bahan ajar dalam tema/ topik tertentu yang akan disampaikan atau dipelajari.

Manfaat dan Fungsi Media

Manfaat media Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah     memperlancar interaksi antara guru dan anak sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Zaman dkk (2008: 4.11) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu: a) Anak dapat berinteraksi  secara langsung dengan lingkungannya. b) Keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada masing-masing anak. c) Membangkitkan motivasi belajar anak. d) Menyajikan informasi secara konsisten sesuai kebutuhan. e) Menyajikan pesan /informasi belajar secara serempak. f) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. g) Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak.

Fungsi Media 

Menurut Suryabrata (1997: 17) media memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit.2) Membuat konsep berbahaya menjadi tidak berbahaya. 3) Menampilkan objek yang besar menjadi kecil. 4) Mengamati gerakan yang sangat cepat. 5) Untuk membangkitkan motivasi. 6) Memungkinkan anak memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.

  • Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Untuk  Meningkatkan Kemampuan mengenal Abjad.
  •              Langkah-Langkah Bermain Kartu Huruf Eliyawati (2005:72) menyebutkan langkah-langkah dalam bermain kartu huruf diantaranya itu: Ambilah satu persatu kartu huruf secara bergantian, amatilah simbol huruf pada kartu yang sedang dipegang kemudian sebutkanlah simbol huruf ang tertera pada kartu huruf. Baliklah kartu huruf, amatilah gambar dan tulisan yang terdapat pada kartu, kemudian sebutkanlah gambar benda dan huruf depan dari gambar benda yang tertera pada kartu huruf. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini kemudian mengembangkan langkah-langkah permainan kartu huruf sebagai berikut: a) Anak dikondisikan duduk melingkar di karpet. b) Anak-anak diberi penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan, yaitu  permainan kartu huruf. c) Anak-anak diberi contoh cara bermain kartu huruf. d) Guru mengambil sebuah kartu huruf, kemudian diperlihatkan pada anak-anak. e) Guru mengucapkan simbol huruf yang tertera pada kartu huruf, kemudian anak-anak diberi kesempatan untuk meniru mengucapkan simbol huruf tersebut. f) Guru membalik kartu huruf, kemudian menyebutkan gambar yang tertera pada kartu huruf lalu menyebutkan pula huruf depannya, dan anak-anak juga diberi kesempatan untuk meniru, mengucapkan. g) Guru meminta anak untuk bermain mengantungkan huruf yang dipegangnya pada tempat yang disediakan dan mencocokan sesuai dengan gambar. h) Anak-anak diajak mempraktikan permainan kartu huruf secara bersama-sama, dengan posisi anak masih duduk membentuk lingkaran. i) Setelah anak-anak bermain bersama-sama, guru memberi kesempatan pada setiap anak untuk melakukan permainan huruf secara individu permainan dimulai. j) Anak mengambil sebuah kartu huruf, anak mengamati kartu huruf tersebut kemudian anak menyebutkan simbol huruf yang tertera pada kartu huruf tersebut. k) Anak membalik kartu huruf, anak mengamati gambar yang terdapat pada kartu kemudian anak menyebutkan huruf depan dari nama gambar tersebut.          

Kerangka Berfikir

Dari kegiatan perbaikan menggunakan kegiatan bermain dengan kartu bergambar diharapkan kemampuan mengenal abjad anak dapat meningkat.

Hipotesa Tindakan

Berdasarkan kajian teori di atas dengan mempertimbangkan dan merujuk pada teori--teori yang ada disusunlah tindakan yang peneliti uraikan sebagai berikut: kegiatan bermain dengan kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan anak untuk mengenal abjad di TK ABA 31.

RENCANA PERBAIKAN

Penelitian ini dilakukan di TK ABA 31 yang beralamat di Jl. Klayatan I/39 Bandungrejosari Kecamatan Sukun Kota Malang. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada hari efektif sekolah, mulai pukul 07.15 WIB hingga 10.30 WIB. Adapun pelaksanaan pembelajaran masing-masing siklus adalah Siklus pertama (I) pada tanggal 22- 27  April,2021 Siklus kedua (II) pada tanggal 29 April  -- 03 Mei  2021. Pada siklus pertama menggunakan tema Binatang Ciptaan Allah dengan sub tema Binatang Darat. Siklus kedua menggunakan tema Binatang Ciptaan Allah dengan sub tema Binatang darat.

Adapun Subyek penelitian ini adalah anak-anak kelompok A yang berjumlah 17 anak yang terdiri atas 7 anak perempuan dan 10 anak laki-laki. Dimana kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 20212022. Kompetensi dasar anak usia 4-5 tahun (Kelompok A) adalah mengenal keaksaraan awal melalui bermain, menunjukkan kemampuan keaksaraaan awal dalam berbagai bentuk karya (3.211dan 4.11). Indikator pencapaian perkembangan anak usia 4-5 tahun yang sesuai dengan obyek penelitian adalah anak mampu mengenal simbol huruf abjad A-Z, meniru (mengucap dan menulis) huruf A-Z. Karakteristik anak yang dalam penelitian adalah anak yang suka baca -- baca buku meskipun bacaan tidak sesuai dengan bacaannya, mereka cenderung suka membaca gambar yang ada dibuku tersebut,namun kemampuan mengenal abjad masih kurang      

Deskripsi Rencana Perbaikan

Rencana Pelaksanaan

Desain prosedur kegiatan pengembangan tertuang dalam rencana perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam dua siklus. Adapun langkah-langkah dalam menyusun rencana pelaksanaan yaitu: (1) menetapkan setting dan waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk dua siklus, yaitu untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 sampai dengan 27 April 2021 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 April  sampai dengan 03 Mei  2021. (2) menetapkan materi pembelajaran yaitu kegiatan mengurutkan, menyebutkan, menunjukkan huruf abjad (3) menetapkan tujuan perbaikan pembelajaran yaitu untuk mengetahui pengaruh kegiatan bermain kartu bergambar dalam meningkatkan  kemampuan mengenal abjad anak kelompok A--2  di TK ABA 31 Malang. (4) menyusun rancangan dan rencana perbaikan, menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) lengkap dengan perangkat alat dan bahan pembelajaran, skenario perbaikan pembelajaran, lembar penelitian dan pengamatan serta melaksanakan kegiatan pengembangan dan melakukan pengataman/observasi dan menyusun lembar refleksi setiap siklus.

Prosedur Pelaksanaan PTK

Peneliti dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dibimbing dan dibantu oleh Supervisor 2 dan Observer. Supervisor 2 yaitu: Chanifah, S. Pd adalah teman sejawat peneliti. Sedangkan observer/ penilai yaitu Lina Asfitri, S.P.d adalah Kepala Sekolah TK ABA 31.

Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran, supervisor 2 dan observer mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Membimbing mahasiswa tempat mengajar terkait dengan perbaikan kegiatan pengembangan yang dilakukan mahasiswa/peneliti, 2) Memberi masukan terhadap rancangan satu siklus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPH) Perbaikan, dan Skenario Perbaikan yang disusun oleh mahasiswa/peneliti, 3) Menilai rencana perbaikan pembelajaran dengan menggunakan format lembar penelitian kemampuan merencanakan perbaikan tingkat pengembangan (APKG-PKP 1).

Pada pelaksanaan tindakan, mengacu pada skenario pembelajaran yang dituangkan ke dalam RPPH di kedua siklus. Untuk memecahkan masalah yang telah dituangkan, maka dioptimalkan melalui penggunaan media bahan bekas untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf abjad dengan kartu bergambar.

Rencana Pengamatan dan Pengumpulan Data

Pengamat melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan observasi keterlibatan anak, peneliti menggunakan observasi keterlibatan anak yang digunakan kepada anak didik untuk mengetahui hambatan yang dialami anak dalam proses pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan adalah kemampuan mengenal huruf abjad anak melalui kegiatan bermain dengan kaert bergambar. Setelah instrumen terkumpul selanjutnya diadakan pengolaahan data dan hasil akan terlihat.

Rencana Refleksi

  • Refleksi diperoleh dari musyawarah antar supervisor 2, penilai dan peneliti pada saat pembelajaran yang telah dilakukan melalui mengurutkan, menyebutkan, dan menunjukkan huruf abjad dengan kartu bergambar. Sehingga dari refleksi ini, peneliti dapat membuat kesimpulan apakah kemampuan anak sudah memenuhi kriteria penilaian atau belum. Perbaikan dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenal huruf abjad pada siklus 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Perbaikan Tiap Siklus

Rancangan pengembangan pembelajaran tiap siklus dibuat dalam 5 RPPH, skenario perbaikan, dan refleksi RPPH perbaikan. RPPH perbaikan terdiri dari 4 kegiatan, yaitu: (1) kegiatan awal; (2) kegiatan inti; (3) istirahat; dan (4) kegiatan akhir.

Siklus I

Hasil observasi kegiatan anak -- anak yang telah dilakukan oleh guru dengan mengisi di lembar observasi yang sudah berisi penilaian pada Siklus I dari hari ke 1 sampai hari ke 5 di dapatkan anak yang dapat melakukan kegiatan mengurutkan huruf abjad dan menyebutkan huruf abjad dengan kartu bergambar dengan baik sebanyak 7 anak, dan 10 anak sudah mulai berkembang. Berdasarkan hasil data dapat diketahui bahwa pada siklus I kemampuan mengenal huruf  anak masih mencapai 69,9 %. Prosentase tersebut menunjukkan bahwa anak kelompok A -- 2 di TK ABA 31 Malang pada siklus I belum menunjukkan ketuntasan karena prosentase kurang dari 75 %.

Siklus II

Hasil observasi kegiatan anak -- anak yang telah dilakukan oleh guru dengan mengisi di lembar observasi yang sudah berisi penilaian, pada Siklus II dari hari ke 1 sampai hari ke 5 di dapatkan data anak yang dapat melakukan kegiatan mengurutkan, menyebutkan, menunjukkan dan menghubungkan abjad dengan kartu bergambar  dengan  sangat baik yaitu sebanyak 10 anak, dan 7 anak sudah baik. Berdasarkan hasil data dapat diketahui bahwa pada siklus II kemampuan mengenal abjad anak sudah mencapai 89.9 %. Prosentase tersebut menunjukkan bahwa anak kelompok A -- 2 di TK ABA 31 Malang pada siklus II sudah menunjukkan ketuntasan karena prosentase lebih dari 75 %.

Pembahasan Tiap Siklus

Temuan - Temuan

            Setelah peneliti melaksanakan perbaikan kegiatan mengurutkan, menyebutkan, menunjukkan dan menghubungkan huruf abjad dengan kartu gambar melalui Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus ditemukan hal --hal sebagai berikut: 1) Respon anak dalam pelaksanaan pembelajaran bersemangat sehingga kesulitan tidak dirasakan, 2) Timbul peningkatan kemampuan dan peduli sosial untuk anak yang sudah mampu, ditandai dengan anak yang sudah mampu memberitahukan kekurangan temannya dan itu terjadi dalam kelompok kecil, 3) Timbul kemauan yang tumbuh dari diri anak sehingga dalam kegiatan mengenal abjad dengan media kartu gambar tidak mengalami kesulitan yang berarti.

Melalui refleksi terhadap perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan peneliti terhadap perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan peneliti menemukan beberapa kelemahan yang dapat mengurangi validitas realibitas temuan yaitu: 1) Penelitian Tindakan Kelas memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya. Waktu peneliti menjadi terbagi menjadi dua yaitu waktu penelitian dan tugas rutinnya, b) Kurangnya pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam teknik dasar penelitian sehingga peneliti pada umumnya kurang tertarik melakukan penelitian dan juga kurangnya pemahaman tentang Penelitian Tindakan Kelas.

Hubungan Pelaksanaan Perbaikan RPPH dan Skenario

Pelaksanaan perbaikan disesuaikan dengan skenario perbaikan. Hubungan antara keduanya dijelaskan sebagai berikut:

Siklus I

Pada perencanaan, peneliti menyiapkan 5 Rencana Kegiatan Harian dan skenario perbaikan yang mencakup langkah-langkah guru dalam perbaikan pembelajaran. Selain Rencana Kegiatan Harian, peneliti juga menyiapkan lembar penilaian, media pembelajaran yaitu kartu gambar hewan, kertas lipat, pola hewan untuk mewarnai lem, jepit jemuran dan poster huruf. Kemudian anak didik melaksanakan kegiatan mengurutkan, menyebutkan, menunjukkan dan menghubungkan huruf dengan media kartu tersebut. Guru merencanakan untuk mendemostrasikan cara penggunaan kartu tersebut dengan cara yang menyenangkan, kemudian mempersiapkan dan memperagakan di depan anak didik. Guru juga menanyakan kembali jika ada anak didik yang belum jelas cara menggunakan kartu tersebut serta memberikan bimbingan bagi yang belum mampu.

Pelaksanaan perbaikan mengenal huruf abjad dilaksanakan dalam lima (5) Rancangan Kegiatan Harian yaitu pada hari Senin sampai dengan Jum'at tanggal 22 sampai 27 April 2021.

Pelaksanaan kegiatan perbaikan dimulai dengan kegiatan awal, yaitu diawali dengan berbaris masuk ke dalam kelas kemudian berdoa sebelum belajar, mengucap salam. Agar anak lebih bersemangat dalam pembelajaran guru mengajak anak bercakap-cakap dan menyanyi lagu yang sesuai dengan tema / sub tema (Binatang Ciptaan Allah / Binatang darat). Kemudian dilanjutkan dengan berbagi cerita yang dilakukan oleh anak dan fisik motorik kasar agar anak lebih kuat secara fisik dan mengembangkan otot tubuh. Setelah itu peneliti menjelaskan pembelajaran yang akan dilaksanakan hari itu. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yang akan dilaksanakan dijelaskan kepada anak didik oleh peneliti. Peneliti menjelaskan dan memperlihatkan media apa saja yang akan dipakai dalam pembelajaran. Peneliti memperagakan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Peneliti menjelaskan kembali secara singkat sebelum anak didik melaksanakan tugas yang diberikan oleh peneliti. Peneliti memberikan bimbingan kepada anak yang belum mampu dan melakukan penilaian terhadap hasil karya anak didik. Setelah kegiatan inti selesai maka dilanjutkan dengan istirahat. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan akhir, peneliti mengulas kegiatan satu hari dan bercerita untuk peregangan otak. Dan mengambil kesimpulan dan memberi pesan dan saran kepada anak didik. Kegiatan selesai dan diakhiri dengan do'a pulang.yang diikuti dengan menjawab salam.

Observasi pada siklus I dilakukan dengan cara mengamati kegiatan penelitian yang sedang dilaksanakan dan membatu anak yang masih perlu bimbingan dalam pembelajaran mengenal huruf abjad yang kemudian dilakukan penilaian.Penilaian yang digunakan adalah alat penilaian hasil karya dengan aspek yang dinilai mengurutkan, menyebutkan,menunjukkan dan menghubungkan huruf dengan kartu gambar . Untuk yang sudah berkembang sesuai harapan di kasih angka 4, yang berkembang angka 3, yang sudah berkembang  angka 2 dan yang belum berkembang angka 1.

 

Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi siklus pertama peneliti menetapkan dan menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus kedua dan skenario perbaikannya. Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti terdapat pada skenario perbaikan juga menyiapkan alat peraga dan evaluasinya.

Kegiatan yang akan dilaksanakan disiklus kedua terdapat pada Rencana Kegiatan Harian, dengan jadwal sebagai berikut: Hari Senin sampai Jum'at tanggal 29 April sampai 03 Mei 2021.

Pelaksanaan kegiatan perbaikan dimulai dengan kegiatan awal, yaitu diawali dengan berbaris masuk ke dalam kelas kemudian berdoa sebelum belajar, mengucap salam. Agar anak lebih bersemangat dalam pembelajaran guru mengajak anak bercakap-cakap dan menyanyi lagu yang sesuai dengan tema / sub tema (Binatang Ciptaan Allah / Binatang Darat. Kemudian dilanjutkan dengan berbagi cerita yang dilakukan oleh anak dan fisik motorik kasar agar anak lebih kuat secara fisik dan mengembangkan otot tubuh. Setelah itu peneliti menjelaskan pembelajaran yang akan dilaksanakan hari itu. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yang akan dilaksanakan dijelaskan kepada anak didik oleh peneliti. Peneliti menjelaskan dan memperlihatkan media apa saja yang akan dipakai dalam pembelajaran. Peneliti memperagakan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Peneliti menjelaskan kembali secara singkat sebelum anak didik melaksanakan tugas yang diberikan oleh peneliti. Peneliti memberikan bimbingan kepada anak yang belum mampu dan melakukan penilaian terhadap hasil karya anak didik. Setelah kegiatan inti selesai maka dilanjutkan dengan istirahat. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan akhir, peneliti mengulas kegiatan satu hari dan bercerita untuk peregangan otak. Dan mengambil kesimpulan dan memberi pesan dan saran kepada anak didik. Kegiatan selesai dan diakhiri dengan do'a pulang.yang diikuti dengan menjawab salam.

Observasi pada siklus II dilakukan dengan cara mengamati kegiatan penelitian yang sedang dilaksanakan dan membatu anak yang masih perlu bimbingan dalam pembelajaran mengenal huruf abjad yang kemudian dilakukan penilaian.Penilaian hasil karya dengan aspek yang dinilai mengurutkan, menyebutkan,menunjukkan dan menghubungkan huruf dengan kartu gambar . Untuk yang sudah berkembang sesuai harapan di kasih angka 4, yang berkembang angka 3, yang sudah berkembang angka 2 dan yang belum berkembang angka 1.

Hubungan Pelaksanaan Perbaikan dengan Rencana untuk Siklus akan Datang

Pelaksanaan perbaikan tentunya berkaitan dengan rencana siklus selanjutnya jika perbaikan pada siklus I belum menunjukkan keberhasilan yang sesuai dengan kriteria keberhasilan. Perbaikan pembelajaran dirancang oleh peneliti dalam bentuk RPPH yang berjumlah lima (5) tiap siklus.

Rancangan langkah-langkah perbaikan persiklus, yaitu diawal siklus I kegiatan mengurutkan dan menyebutkan huruf abjad dengan poster huruf yang tersedia tapi kegiatan   hasilnya belum maksimal karena dalam mengurutkan dan menyebutkan huruf abjad  tingkat keberhasilan belum sesuai dengan harapan. Kondisi awal dari 17 anak didik hanya 5 anak didik yang berhasil mengurutkan dan menyebutkan huruf dengan benar atau 30,9 %. Setelah peneliti melakukan tindakan perbaikan siklus keadaan berubah menjadi 89,9%.

Kemudian pada siklus kedua anak diberi tugas menunjukkan dan menghubungkan huruf dengan kartu bergambar, guru memperagakan di depan anak--anak bagaimana cara meragakan menggunakaan kartu bergambar tersebut . Pada siklus kedua ini untuk kegiatan menunjukkan dan menghubungkan huruf abjad keberhasilannya mencapai 89.9% Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran mengenal huruf abjad mengalami keberhasilan dan berakhir pada siklus kedua.

Hubungan keduanya dapat dilihat dari hasil refleksi pada pertemuan tiap siklusnya. Hasil releksi tindakan pada siklus pertama yaitu : (1) anak sudah mulai mengetahui bagaimana mengurutkan dan menyebutkan huruf dengan baik tetapi belum maksimal, karena anak masih sering lupa menyebutkan nama huruf tersebut. (2) Anak diberi kesempatan untuk mengurutkan dan menyebutkan huruf tetapi mereka tidak mau dan takut salah. (3) Anak sudah mendapat bimbingan dalam kegiatan mengurutkan dan menyebutkan huruf  tetapi anak masih belum hafal simbol huruf. Pada pertemuan kelima kemampuan anak dalam kegiatan mengenal huruf belum menunjukan peningkatan yang diharapkan sehingga perlu dilakukan upaya tindakan perbaikan pada siklus kedua.

Karena tindakan perbaikan kegiatan mengenal huruf  belum menunjukkan keberhasilan pada siklus I, maka dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Hasil refleksi tindakan pada siklus kedua yaitu: (1) anak sudah mengetahui bagaimana cara mengetahui simbol huruf yang baik dan mulai maksimal, karena anak selalu melakukan kegiatan tersebut dan guru selalu memotivasi. (2) Anak diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan mengurutkan dan menyebutkan sendiri dengan kartu yang telah disediakan  dan terus di bimbing. (3) Anak sudah mendapat bimbingan dalam kegiatan mengenal huruf dan hasil yang di peroleh meningkat. Pada pertemuan ke 5, kemampuan anak dalam mengenal huruf telah jauh melampaui target penelitian yaitu meningkat menjadi 89.9%. Sehingga perbaikan pembelajaran dinyatakan telah berhasil secara maksimal dan selesai pada siklus yang ke 2 ini.

Data Hasil Perbaikan Pembelajaran (Kualitatif dan Kuantitatif)

Dari hasil analisis kondisi awal /pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan. Peningkatan dari pra tindakan ke siklus I sebesar 39 % lalu peningkatan kemampuan dari siklus I ke siklus II sebesar 20 %. Hal ini menunjukkkan bahwa penerapan kegiatan mengenal huruf  dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Hal tersebut bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1. Hasil Capaian Perkembangan kemampuan Mengenal Abjad

No.

Penelitian

Rata -- rata Keberhasilan

Peningkatan

1.

Pra Tindakan

30,9%

-

2.

Siklus I

69,9 %

39 %

3.

Siklus II

89.9%

20 %

Hasil Pembahasan Tiap Siklus

Berdasarkan hasil penelitian kegiatan mengenal huruf dengan media kartu bergambar ini, dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A dengan peningkatan yang cukup pesat. Ini bisa dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II yang mampu mencapai standart nilai yang diharapkan.Hasil yang didapat pada siklus I prosentase keberhasilan anak sebesar 69. 9 % sedangkan pada siklus II sebesar 89.9 % terjadi kenaikan sebesar 20 %. Semakin baiknya kemampuan kognitif anak membuat anak dapat berkreasi, seperti mengelompokkan benda, mengenal simbol khususnya simbol huruf, bermain kartu huruf dengan melakukan kegiatan fisik motorik kasar, tapi tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama. Menurut Suryabata (2001: 232) menyatakan bahwa belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaanya berbeda dari perbuatan yang ditimbulkan olehnya.

Ini  berarti semakin baik gerak motorik kasar anak maka dapat membuat anak bekreasi dalam berbagai hal yang salah satunya yaitu kegiatan mengenal huruf dengan kegiatan bermain kartu bergambar. Hal tersebut dapat di terapkan dalam pembelajaran di TK ABA 31 pada anak kelompok A.

Pada siklus I anak -- anak masih terdapat kesulitan dalam mengurutkan dan menyebutkan huruf, namun pada siklus ke II anak - anak mengalami perubahan yaitu anak -- anak sudah mulai mampu mengurutkan, menyebutkan, menunjukkan bahkan menghubungkan huruf dengan kartu gambar yang ditunjukkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

  • Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan selama melaksanakan siklus perbaikan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Kemampuan kognitif melalui kegiatan mengenal huruf abjad dengan media kartu bergambar pada anak Kelompok A-2 di TK ABA Malang meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pada pra tindakan 30,9 %, siklus I  sebesar 69.9 %  dan siklus II sebesar 89.9%. 2 ) Kegiatan mengenal huruf dengan media kartu bergambar pada anak  Kelompok A--2 di TK ABA 31 sesuai dengan tema dan sub tema Binatang Ciptaan Allah. Kegiatan mengenal huruf abjad yang dilakukan secara berulang -- ulang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Pada akhir siklus telah terjadi peningkatan  kemampuan kognitif dari siklus I ke siklus II sebesar 59 % .
  • Saran 

Sebagai tindak lanjut dari penelitian yang sudah dilaksanakan agar memperoleh hasil yang optimal dalam mengenal huruf abjad dan sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini, maka disarankan hal-hal sebagai berikut : 1) dalam kegiatan mengenal huruf abjad peralatan yang digunakan harus sesuai supaya mendapatkan hasil yang maksimal, oleh karena itu lembaga harus menyediakan sarana yang mendukung. 2) Media yang digunakan untuk kegiatan mengenal huruf bisa bervariasi sehingga anak -- anak lebih tertarik lagi untuk melakukan kegiatan mengenal huruf abjad untuk meningkatkan kemampuan kognitf anak

 

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar (2006). Media dan Sumber belajar TK. Jakarta: Universitas             Terbuka.

Helyyanti soetopo. (2009). Pintar Memakai Alat Bantu Ajar. Jakarta: Esensi Erlangga Gro

Hamalik,Oemar (1986). Media Pendidikan. Bandung: Depdiknas.

Kuswandi, Wendi (2011). Upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak melalui penggunaan media kartu huruf bergambar. Bandung: PT.Exspress

Moeslichatoen. (2002). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak            (Pengembangan kognitif). Jakarta: Erlangga

Rofi'uddin, Ahmad (2003). Faktor Kreativitas Dalam Kemampuan            Membaca dan             menulis siswa kelas 5 Sekolah Dasar Islam            Sabilillah. Malang: Lemlit Universitas Negeri Malang.

Suryabrata, Agus1997). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sadiman,Arif dkk (2006). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan      Pemanfaatannya. Jakarta:  PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana,Nana dan Rivai,Ahmad   (1990). Media pengajaran. (Bahasa,       Kreativitas, Motorik, dan Emosional). Bandung: CV.Sinar Baru.

Zaman, Badru, dkk. (2008). Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf      Melalui Penerapan Metode Bermain Kartu. Jakarta: PT. Grasindo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun