Mohon tunggu...
Yurisqi Mukdisari
Yurisqi Mukdisari Mohon Tunggu... Ilmuwan - ENFJ-T

Branding myself become what you think right now, but writting never lies.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasih Lani

18 Agustus 2019   14:11 Diperbarui: 18 Agustus 2019   14:26 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita itu tidak pernah berbicara, sering aku saksikan Ia menangis. Pernah Ia tidak mau makan obat hingga dokter selalu menyuntik obatnya. Wanita itu selalu histeris. Pernah Ia mememinta pompa ASI, padahal tidak setetespun keluar dari payudaranya.

Jiwaku yang penasaran pernah bertanya-tanya pada suster-suster

Katanya sih keracunan

Awalnya tidak ada yang mau memberi tahu, tapi aku terus penasaran

Tapi setelah berhasil sembuh dari gejala Typus aku akhirnya membaca berita dirumah

"Meilani Sunendar, seorang ibu yang tega membunuh bayinya dan mencoba bunuh diri karena depresi atas perselingkuhan suaminya. Lilitan ekonomi dan kesulitan mencari pekerjaan karena merawat Kasih, bayi malangnya. Depresi membuat ASInya tidak berproduksi, bayinya kelaparan, tak sanggup membeli susu formula Meilani gelap mata. Keluarganya sudah lama tidak mengakuinya sebagai anak, karena tidak setuju atas pernikahannya. Setelah menjalani pengobatan dan rangkaian pemeriksaan, Meilani dipastikan mengalami gangguan jiwa dan dipindahkan untuk menjalani pengobatan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun