Mohon tunggu...
Yurisqi Mukdisari
Yurisqi Mukdisari Mohon Tunggu... Ilmuwan - ENFJ-T

Branding myself become what you think right now, but writting never lies.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasih Lani

18 Agustus 2019   14:11 Diperbarui: 18 Agustus 2019   14:26 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"tunggu dulu"

Tiba-tiba Lani menyadari sesuatu yang aneh.

Tidak ini tidak mungkin.

Jantungnya terasa berdegup kencang. Ia menyadari hanya dirinya seorang diri disana. Jelas-jelas tadi Lani melihat sosok wanita masuk, dan di jendela pun terlihat wanita itu duduk di sini, di kasur!

 Ah tenang Lani, mungin dia ada di kamar mandi. Pasti kamar ini ada kamar mandinya. Lanipun melihat sekeliling. Tidak ada pintu lain selain pintu masuk tadi.

Lani benar-benar ketakutan hingga ingin berlari. Namun kakinya lemas seperti tak bertenaga. Sekuat tenaga Ia akhinya mampu membalik badan dan berjalan menuju pintu.

Rasanya pintu yang tadi begitu dekat terasa semakin jauh dan jauh saja.

Pintu ayoo pintu aku harus keluar dari kamar ini, aneh kenapa kakiku tidak mau digerakkan.

Dengan tangannya sendiri Lani mengangkat kakinya, menyeretnya untuk maju. Mula-mula kaki kanan, kemudian kaki kirinya. Tangannya mulai gemetaran, keringatnnya mulai terlihat pada dahinya. Hingga akhirnya Lani sampai ke pintu dan berhasil keluar. Badannya sudah gemetar seutuhnya. Kepalanya mulai berdenyut dan keringat menetes dari lehernya. Di depan pintu Lani mulai mengatur napasnya. Jempol kakinya yang kaku terasa bisa di gerakkan.

Ayo Lani .. ayo apa sih yang terjadi. Lani merasa tak kuat beranjak lagi. Ia bahkan tidak sanggup menutup pintu dibelakangnya.

sayup terdengar suara tangisan seorang wanita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun