“Ahahaaa…. Maaf Gung, cuma bercanda kok. Nggak usah marah-marah begitu ah,” sahutku sambil tertawa. Agung berdecak kesal.
“Iyaa, tapi tadi kamu hampir mengenai batas dimensi ! Kita berdua bisa kena teguran !”
“Iya iyaaa…..Ya sudaah, kita lanjut yuk. Sampai ketemu nanti di puncak yaa…!” seruku sembari mengarah ke sisi gunung sebelah barat, menjauh dari Agung yang menuju ke arah timur.
Deretan pepohonan hijau berkelebatan dengan cepat. Angin dingin bertiup kencang. Butiran-butiran besar air hujan yang turun dari langit membasahi wajah dan tubuhku.
Tiba-tiba terdengar isyarat meminta pertolongan di kepalaku. Langsung saja kupertajam mata dan kusapukan pandangan ke segala arah.
Nah, itu dia. Sepertinya ada seseorang yang sedang kesulitan di bawah sana. Dan akupun segera terbang menukik dengan cepat.
***