Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Minema ( misteri ) part-1

28 Oktober 2015   08:09 Diperbarui: 10 Oktober 2016   12:39 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejak kapan ya ibu mulai berubah ? Sejak aku memutuskan untuk kuliah di kota ? Atau sejak bapak meninggal ? Hmm…aku berusaha mengingat-ingat. Kapan ya tepatnya….

“Mau kemana Sari ?” sebuah suara berat menyapaku.

Sambil berpikir mengapa aku sering mendengar pertanyaan seperti ini, aku mendongak. Pak Kepala Desa berdiri di hadapanku. Aku melirik ke sekeliling. Ternyata tanpa sadar aku sudah berjalan  jauh sampai hampir ke batas desa.

“Ehh… mau .… mau kerumah Agung pak,” jawabku asal saja sambil tersenyum sopan. Kebetulan rumah Agung memang sudah dekat sekali dari sini. Tinggal beberapa langkah lagi.

“Ooh begitu,” Pak Kepala Desa mengangguk-angguk. “Syukurlah kamu masih mau bergaul dengan teman-teman lama kamu Sari,” sambungnya lagi sambil tersenyum penuh arti.

Rasanya lebih seperti peringatan daripada sebuah sapaan ramah tamah. Aku hanya  tersenyum  dan melanjutkan langkah.

Kubelokkan kakiku memasuki pekarangan rumah Agung. Aku memang tidak tahu mau kemana lagi. Mau pulang tapi malas bertemu dengan ibu yang saat ini pasti masih emosi gara-gara kejadian tadi. Lagipula aku juga ingin menanyakan tentang minema kepada Agung. Mungkin dia tahu sesuatu.

Kulihat ibu Agung sedang menyapu halaman depan rumahnya. “Permisi bu,” sapaku. “Agungnya ada ?”

Ibu Agung menoleh dan terlihat agak terkejut ketika melihatku. Tapi belum sempat beliau bicara apa-apa, tiba-tiba Agung keluar dari dalam rumah.

“Oh… Sari. Tumben datang kesini.”

“Iih jahat banget sambutannya Gung,” aku nyengir agak malu, ”Iya maaf deeh aku baru sempat main kesini sekarang.”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun