“Ssst… sudahlah..... ayo tidur,” ujar ibu setengah bergumam dan kembali terlelap.
Sia-sia saja. Ibu tak akan percaya ceritaku. Akhirnya kupejamkan mata rapat-rapat sambil berbaring meringkuk disamping ibu. Berharap cahaya-cahaya aneh itu tidak benar-benar mendatangiku.
***
Matahari sudah bersinar terang ketika aku terbangun. Ibu tidak ada. Pasti sedang sibuk dengan aktifitas pagi harinya.
Aku menggeliat malas dan menguap sambil tetap berbaring. Lalu tiba-tiba teringat sesuatu. Oh iyaa ! Kuliah pagi ! Jam di tangan sudah menunjuk ke angka delapan. Gara-gara cahaya aneh itu, aku jadi susah tidur lagi semalam. Segera kupaksakan diri untuk bangun dan beranjak ke kamar mandi.
“Sarapan Sari,” ajak ibu ketika melihatku keluar dari kamar setelah mandi.
“Aduh maaf nggak sempat bu. Sari sudah terlambat nih,” jawabku sembari sibuk memasukkan buku-buku ke dalam tas.
“Sarapan dulu agar badanmu sehat,” kata ibu lagi.
“Iya bu, tapi Sari ada kuliah jam 9. Sekarang kan sudah hampir setengah sembilan. Nggak bakal sempat.”