Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

A Musical Revolution (Bagian 2)

26 Maret 2023   05:45 Diperbarui: 26 Maret 2023   05:48 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mata Jiyoon masih sembab setelah menangis karena dimarahi Jeanette lantaran mendapat tugas esai astronomi. Dia bergegas mandi dan berganti baju tidur. Piyama favorit Jiyoon berwarna hijau dengan gambar hamster di bagian dada. Piyama itu dibelinya ketika Jiyoon sekeluarga masih tinggal di Saskatoon. Memang, Jiyoon sering berpindah-pindah kota karena tugas Trey. Saskatoon, Saskatchewan, Kanada adalah salah satu kota yang ditinggali Jiyoon sebelumnya.

Jiyoon lalu menuju ranjangnya dan membuka jendela. Ketika sedang sedih, hal yang biasa dia lakukan adalah melihat bintang. Hujan baru saja berhenti. Kemudian dia melihat bintang jatuh (yang sebenarnya roket yang dibawa Naeun dan Eunwoo dalam perjalanan ke Asone). Jiyoon segera membuat permohonan.

"I wish for an adventure..." begitu permintaan Jiyoon. Lalu dia menjatuhkan diri ke tempat tidur dan memejamkan mata. Dia merasa badannya panas dan agak sakit.

Keesokan paginya...

Jiyoon masih tidur ketika Jeanette menyuruhnya untuk bangun dan mandi.

"Jiyoon! Jiyoon! Bangun, sayang! Nanti kamu terlambat sekolah!" kata Jeanette. Dia tidak tahu bahwa sekolah Jiyoon hari ini libur, tetapi begitulah keluarga Jiyoon: Trey dan Jeanette selalu membiasakan dia bangun pagi, tak kira sekolah atau libur.

Jiyoon pun bangun dengan mata masih sembab. Badannya sudah tidak panas lagi, tetapi anehnya, hidungnya agak sedikit geli. Tiba-tiba dia bersin dengan keras.

"AH-CHOO!"

Mendengar Jiyoon bersin, Jeanette segera ke kamar Jiyoon di lantai atas.

"Nah, itu Jiyoon yang paling malas bangun pagi! Kebiasaan," kata Jeanette. Ketika dia melihat ke ranjang, Jiyoon sudah tidak ada di atasnya. Sedetik kemudian dia muncul di balik pintu kamar. Jeanette pun kaget. Jiyoon pun bersin lagi dan kali ini muncul di atas meja belajar. Bersin lagi, kali ini muncul di kamar mandi. Semenit kemudian Jeanette sadar, putri sulungnya bisa melakukan teleportasi.

"Jiyoon, how did you do that, Nak? Bersin dan melakukan teleportasi?" Jeanette heran. Dia masuk ke kamar mandi dan mendapati Jiyoon sedang mencuci mukanya, sudah tidak bersin-bersin lagi. Setelah mencuci muka, Jiyoon naik ke tempat tidur lagi untuk beristirahat karena hari ini libur. Tiba-tiba bel pintu berbunyi. Jeanette membuka pintu dan ternyata Jake.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun