Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Brilliant Diamond and Shining Pearl (Bagian 5)

13 Mei 2022   22:25 Diperbarui: 13 Mei 2022   22:34 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jihan terdiam sejenak.

"Itu aja, Ma?" tanya Jihan.
"Iya," jawab Minkyeung, singkat.
"Harusnya ada penjelasannya nggak, sih?" Jihan tidak percaya.

Minkyeung tidak menjawab.

"Iya, maksudnya Mama nggak bisa ninggalin Jihan dan ayah di Galar sendirian habis itu kalo ditanya jawabnya udah gitu aja?" Jihan semakin emosi.

Minkyeung tetap bungkam. Kali ini Jihan benar-benar frustrasi dan memutuskan untuk pulang sendirian.

"Wait! Jihan! Jihan, tunggu! Jihan, I wasn't happy! I felt trapped!" kata Minkyeung.

Jihan kaget.

"Kenapa, Ma?" tanya Jihan.
"Mama nggak bisa pulang. Ayahmu ternyata sosok yang brengsek. Dia nggak pernah ngertiin mama!" kata Minkyeung.
"Tapi sekarang bisa kan, Ma? Bisa pulang. Balik ke Galar terus tinggal bareng Jihan?" kata Jihan.
"Ya nggak segampang itu, mama punya kehidupan juga di sini. Di sinilah rumah mama," kata Minkyeung.
"Anak-anak Brave Girls itu tahu ada Jihan?" tanya Jihan. "Terus Jihan bukan anak mama?" tanyanya lagi.
.
.
.
"Iya," kata Minkyeung.
"Terus?" tanya Jihan.
"Mama nggak bisa kesalahan yang sama untuk kedua kalinya," Minkyeung meneteskan air mata. "Sejak itu mama tidak menikah dan memilih hidup sendiri di Italia."
"Jihan anak mama juga. Jihan berhak diakuin!" kata Jihan.

Jihan pun memeluk Minkyeung sambil menangis.

"Jihan janji, nggak akan nyusahin mama di sini. Jihan juga janji kita bakalan pulang bareng," kata Jihan. "Jihan sayang mama."
"Mama juga sayang Jihan," kata Minkyeung. "Ayo, kita pulang."

Jihan dan Minkyeung yang semula penuh ketegangan dan air mata, berubah ceria lagi. Mereka melanjutkan perjalanan pulang. Sesekali, mereka berswafoto. Jihan mengirimkan foto itu ke Mirna di Indonesia lewat aplikasi pesan singkat. Dia ingin Mirna tahu bahwa dirinya baik-baik saja selama sebulan di Italia, sukses bertemu dengan ibu dan kakak perempuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun