Jiyoon diam saja. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Itu adalah Jake, pacarnya.
"Halo, Jek?" tanya Jiyoon.
"Yoon, aku udah tahu semuanya," kata Jake.
"Apa?!" pekik Jiyoon kaget.
"Betul kata Soojin, sejak kejadian Jaehee dan Zoa bertengkar hebat tiga hari yang lalu, ada kecurigaan bahwa Clavell di balik perpecahan para anggota Weeekly. Buktinya Sumin yang pinter nge-hack, tiba-tiba gak bisa nge-hack. Sebaliknya, Clavell yang gaptek, tahu-tahu jadi hacker pro," kata Jake. "Sekarang Clavell sedang dengan rencana terjahatnya, dan kamu harus gagalkan rencananya sebelum kamu kumpulin artikel kamu untuk lomba."
"Aku bisa ngelakuin itu, Jek. Semua demi nama baik sekolah. Demi Isa. Demi keluargaku..." kata Jiyoon. "Tapi kamu tahu apa yang aku khawatirin, Jek? Isa sampe sekarang gak ada kabarnya!" ujarnya dengan suara yang parau.
"Ini semua gegara Rony, kan?!" seru Jake dengan berapi-api.
Selama satu jam, Jiyoon dan Jake bertengkar di telepon.
"Ya udah, pas kamu ketemu Rony, bilangin ke dia tuh. Aku gak mau temenan ama dia lagi," kata Jake dingin, kemudian menutup telepon tanpa mengucap salam.
Jiyoon hanya bisa terdiam dan menangis. Dia tutupi wajahnya dengan bantal mobil.
"Sabar, Yoon, marah bukan solusi. Ntar kalo Icha udah ketemu, kita kabarin anak-anak Weeekly yang lain," kata Chaehyun menghibur Jiyoon.