Etika dalam kepemimpinan merupakan cara pemimpin agar dapat memimpin anggotanya sesuai kaidah, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat[15]. Jadi nilai dan norma yang berlaku serta berkembang di Indonesia sangat berpengaruh terhadap etika kepemimpinan pada tema ini. Etika memberi suatu sistem pengaturan dan prinsip yang memandu kita dalam membuat keputusan tentang apa yang benar dan salah, serta baik atau buruk dalam situasi tertentu[16].
Â
Etika Kepemimpinan adalah kepemimpinan dengan melakukan suatu tindakan normatif yang tepat melalui tindakan pribadi dan hubungan interpersonal, serta menyebarkannya kepada anggota melalui komunikasi dua arah, penguatan, dan pengambilan keputusan[17]. Seorang pemimpin akan diperhadapkan pada pilihan apakah tindakannya benar atau tidak berdasarkan konsekuensi tindakan pemimpin atau pada aturan yang mengatur tindakannya, hal itu dapat ditinjau berdasarkan bidang teori etika yaitu perilaku atau karakter[18].
Â
Analisis etika kepemimpinan pada tema ini terlebih dahulu kita memisahkan analisis terhadap Presiden Jokowi dan Gibran-Bobby. Jokowi sebagai sebagai seorang pemimpin selalu menjaga sopan santun maupun etika. Hal tersebut dapat kita lihat dalam berbagai kesempatan dan berbagai media. Tapi hal ini terusik dengan tudingan dinasti politiknya  yang akan dibangun. Jika memang Jokowi benar-benar ingin dicitrakan sebagai individu yang paripurna mengenai majunya putra dan menantunya di dunia politik ini akan lebih etis jika ia menunggu hingga selesai masa jabatannya sebagai presiden yaitu pada tahun 2024. Ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang meminta Gibran agar menunggu selesainya masa jabatan ayahnya sebagai presiden[19].
Â
Dalam sudut pandang etika kepemimpinan, Gibran dan Bobby sendiri berbeda posisinya disini dengan Jokowi. Dalam hal ini segala keputusan majunya Gibran dan Bobby dalam Pilkada adalah keputusan Gibran dan Bobby. Jokowi disini hanya sekedar dapat memberi masukan dan peringatan tapi yang memutuskan adalah Gibran dan Bobby karena itu adalah hak konstitusional mereka. Bagi Gibran dan Bobby yang jiwa mudanya terpanggil, yang merasa ini adalah waktunya, kalau bukan sekarang kapan lagi, tentunya jiwa itu tidak akan bisa menunggu lama melakukan lompatan-lompatan kemajuan.
Â
Etika kepemimpinan dapat dilihat dari konsistennya ucapan seseorang karena ada kejujuran di dalamnya. Jokowi pernah mengatakan tidak akan maju dalam kontestasi pilpres karena mau memimpin Jakarta selama lima tahun. Ini pernah disampaikan Jokowi dalam janji kampanyenya dimana Jokowi pernah berjanji untuk memimpin DKI Jakarta sampai tuntas selama lima tahun[20]. Hal ini kemudian dikritik oleh Yayat Supriyatna pengamat dari Universitas Trisakti yang menilai Jokowi tidak memiliki etika politik apabila maju sebagai capres.
Â
Pada kenyataannya ada hal-hal yang memang harus "dilanggar" oleh seorang pemimpin untuk maslahat yang lebih besar. Ini yang kemudian menjadi alibi tersendiri untuk Jokowi seperti pada memutuskan diri untuk maju sebagai kandidat calon presiden 2014  yang lalu dan ketika membiarkan keluarganya maju dalam kontestasi politik. Begitu juga  bagi Gibran dan Bobby, bahwa jika keduanya adalah keluarga Presiden Jokowi itu adalah given  yang  tentunya  harus  disyukuri  dan  tidak  perlu  dipermasalahkan.  Didasarkan pada prinsip demokrasi merupakan kedaulatan rakyat yang mengandung pengertian bahwa semua manusia pada dasarnya memiliki kebebasan dan hak serta kewajiban yang sama dalam politik dan negara[21].Â