Mohon tunggu...
Yadi STP MM
Yadi STP MM Mohon Tunggu... Penulis - Science Content Writer PT Algarosan Nusantara

Berasal dari Rangkasbitung sekarang tinggal di Surabaya. Bekerja sebagai penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Cerita Ksatria Ilalang Bab 18 Hati Yang Bimbang, Memilih Setia Atau Berselingkuh?

2 Juni 2022   11:25 Diperbarui: 28 Juni 2023   10:15 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apakah itubenar  Udin...omongan kamu  benar atau tidak? jangan bercanda kamu , hah...?”

Mang Udin pun mengiyakan pernyataan tersebut

“Iya, kang. Betul...sekarang Nyi Asih dan Panji sedang di bawa ke lapangan Kampung...Saya kesini untuk memberitahu Someh dan akang, supaya menenangkan warga kampung yang marah terhadap mereka...”

Jaka Someh berusaha untuk menenangkan dirinya dan pak Rohadi

“Sabar pak, sebaiknya kita berangkat sekarang, untuk memastikan kebenaran beritanya itu, ayo  pak, ikut Mang Udin ke Lapangan Kampung...”

Tanpa pikir panjanglagi, mereka pun berangkat menuju lapangan kampung untuk menemui Asih.

Sesampainya di Lapangan Kampung, Asih nampak tertunduk malu sambil menangis terisak-isak. Dia menyesali perbuatannya yang memalukan diri dan keluarganya. Di sampingnya, Panji tampak sedang menekukan wajahnya. Tidak tahu apa yang dirasakannya, apakah malu, marah atau benci karena perbuatannya yang dihakimi masa.

Ketika Jaka Someh dan Pak Rohadi datang ke hadapan Asih, tak kuasa Asih langsung menangis keras sambil bersujud dan memegangi kaki Jaka Someh,

“Ampun...kang Someh...saya minta maaf...Silahkan akang hukum saya..., saya minta maaf...akang...”

Panji yang melihat Jaka Someh sudah berdiri di hadapannya, tiba-tiba merasa gentar. Meskipun dia tidak tahu bahwa Jaka Someh adalah seorangpendekar, namun hatinya ciut melihat muka Jaka Someh yang nampak memerah. Dia Khawatir dengan kemarahan Jaka Someh dan warga lainnya, Panji pun berkata dengan sedikit bergetar

“Someh...saya minta...maaf...tolong kamu maafkan Asih..., kalau kamu mau marah...silahkan kamu lampiaskan kemarahanmu kepada saya saja...”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun