Pak Rohadi tak kuasa menahan amarahnya melihat Panji yang sudah dua kali merusak kehormatan keluarganya, tanpa pikir panjangdia pun langsung menendang perut Panji sambil berteriak
“Bangsat...kamu Panji...dasar lelaki tidak bertanggung jawab...lebih baik saya bunuh kamu...”
Panji pasrah meskipun dia merasakan sakit yang luar biasa akibat tendangan pak Rohadi. Melihat mertuanya yang nampak kalap, Jaka Someh merasa kawatir, dia pun berusaha menenangkan pak Rohadi
“Sudah bapak...sabar...tidak ada manfaatnya lagi kita marah...semuanya sudah terjadi...lebih baik kita memaafkan mereka...”
Melihat pak Rohadi yang kalap, Asih merasa takut yang luar biasa, namun dia terus menangis tersedu-sedu. Tiba-tiba Jaka Someh berkata kepada panji
”Panji, apakah kamu benar-benar tulus menyayangi Asih?”
Panji tertegun mendengar pertanyaan dari Jaka Someh. Jaka Someh yang melihat Panji nampak ragu untuk menjawab karena takut pada kemarahannya, mengulangi lagi pertanyaannya tersebut
“Panji, apakah kamu benar-benar tulus menyayangi Asih dan mau bertanggung jawab...?”
Meskipun dengan terbata-bata dan suara yang bergetar akhirnya Panji menjawab pertanyaan yang dilontarkan olehJaka Someh
“Iiiyyaa, iya, Someh,sayamenyayangiAsiih...,Iyasaya maubertanggungjawab...”
Jaka someh kemudian berkata kepada Asih sambil melirik kepada pak Rohadi