“Aamiin…amin…Someh Insya Allah kamu akan dapat ganti yang lebih baik dan barokah…”
Pada malam itu juga, Asih akhirnya dinikahkan dengan Panji. Jaka Someh pun ikut menyaksikan pernikahan mereka.
Awalnya Ustadz Fikri menolak untuk menikahkan Asih dengan Panji. Namun atas desakan Bapak kepala Kampung, para sesepuh, Pak Rohadi dan juga Jaka Someh, Ustadz Fikri akhirnya terpaksa bersedia untuk menikahkan Asih dengan Panji.
“Baiklah saya bersedia menikahkan Asih dengan Panji, tapi nanti nunggu sampai masa idahnya telah habis...”Kata Ustadz Fikri
Jaka Someh berbisik kepada Ustadz Fikri. Ustadz Fikri mesem mendapat bisikan dari Jaka Someh.
Bapak kepala Kampung dan beberapa sesepuh lainnya merasa penasaran dengan apa yang dibisikan olehJaka Someh kepada ustadz Fikri.
Bapak kepala Kampung kemudian bertanya dengan suara pelan kepada Ustadz Fikri
“Ada apa Pak Ustadz...?”
Ustadz Fikri kemudian membisikan sesuatu ke telinga bapak kepala kampung
“Kata someh, dia belum pernah menggauli istrinya selama pernikahan, jadi tidak ada idah...”
Bapak kepala Kampung tersenyum, mesem dengan bisikan dari ustadz Fikri. Kemudian dia membisikan ucapan Ustadz Fikri kepada para sesepuh lainnya. Mereka pun mesem mendengar bisikan Bapak kepala Kampung.