"Ehm... aku kosong dari tanggal 28 kok, tapi kami akan ada latihan di hari itu. Bagaimana kalau kita berangkat tanggal 29 pagi dan pulang tanggal 30 malam?"
        "Jadi oppa mau menemaniku?" Tanya Xili, matanya berbinar menggemaskan.
        "Mau. Ayo kita pergi."
        "Asyik... terima kasih, oppa..."
        Xili menarik lenganku dan tersenyum manis sekali. Aku senang bisa membuatnya bahagia. Aku melihat keadaan disekitarku memungkinkan (semuanya lagi sibuk makan) dan aku mengambil kesempatan ini untuk mengecup kilat bibirnya. Xili kaget dan menundukkan kepalanya setelah itu. Aku menepuk kepalanya penuh rasa sayang.
        "Jangan pamer di depan orang dong, membuat iri saja," tegur Mimi membuatku kaget.
        Wajah Xili jadi memerah sepenuhnya. Hahaha... aku tak tau kalau Mimi melihat yang tadi. Sudahlah, aku hanya merasa bahagia sekarang.
        Akhirnya, pada tanggal 28 malam sepulang latihan, aku sudah mempersiapkan koper kecil dengan beberapa setelan baju di dalamnya. Melihat aku yang berbenah, Leeteuk hyung jadi heran.
        Leeteuk hyung menepuk bahuku, "lho, kalian mau berangkat?"
        "Tidak, hyung... lusa hari ulangtahun perkawinan orangtua Xili, jadi aku mau menemaninya pulang Guangzhou. Tapi malam itu juga kami pulang kembali kok," jawabku sambil tersenyum.
        "Aaah begitu rupanya. Hati-hati dan salam untuk orangtuanya yah. Ngomong-ngomong mereka belum bertemu denganmu, jadi kau harus memberikan kesan yang baik untuk mereka, oke?"