Aku mundur selangkah mendengar teriakannya. Bagaimana bisa... menyebar? Sial! Aku dalam masalah sekarang...
        "Sebenarnya mereka mengejarku, dan terluka dalam usaha mereka itu. Aku hanya menolong mereka, dan dia tiba-tiba memelukku. Aku tak..."
        "Aku bilang pada mama dan babaku kalau kau akan menemaniku, tapi aku terpaksa bilang, karena kau sibuk dengan kegiatan keartisanmu, kau batal datang. Mereka bisa mengerti. Aku lalu menceritakan segala sesuatunya tentangmu, dan mereka sepertinya menyukaimu. Dan apa kau tau apa yang terjadi selanjutnya? FOTOMU ITU, MUNCUL DI KORAN GUANGZHOU! COBA KAU PIKIRKAN APA YANG ADA DI PIKIRAN MEREKA MELIHAT PACARKU, BERPELUKAN DENGAN ORANG LAIN?" Tanya Xili, benar-benar marah.
        "Bagaimana bisa muncul di Koran? Aku... Xili, aku... aku minta maaf. Aku akan menjelaskannya dalam konferensi pers, aku bahkan..."
        "Lupakan sajalah. Kau tak bisa memilah mana yang harus kau dahulukan. Kau lupa bahwa aku, di satu sisi, lebih penting dari fansmu. Tapi kau tak pernah melakukannya. Dan orangtuaku sudah tak menginginkanmu lagi."
        "Tapi, Xili, mereka tak menginginkanku, apakah kau juga tak menginginkan aku?"
        "Sikap mereka adalah keputusanku. Aku tak tahan dengan sikapmu yang tak tegas ini, aku tak tahan dengan kesibukanmu. Ternyata... aku tak bisa berpacaran dengan artis."
        Aku merasa kepalaku pusing. Tak mungkin... Xili, jangan katakan itu...
        "Kita berpisah saja, Lee Donghae-sshi. Aku mencintaimu, tapi aku tak bisa bertahan dengan semua perasaan marah ini, dengan semua kekecewaan ini. Mungkin... kita tidak berjodoh."
        Aku langsung memeluknya, "tidak... Xili, jangan... aku tak ingin berpisah denganmu. Aku berjanji aku akan berubah, aku akan lebih mendahulukanmu..."
        "Tapi itu artinya kau akan menomorduakan KRYSD. Aku tak bisa jadi egois begitu. Jalan yang terbaik adalah ini. Donghae, suatu saat mungkin... kau bisa menemukan orang yang tepat untukmu, dan orang itu bukan aku."