"Sekaligus berpelukan atau entah apalagi? OPPA SELALU DISURUH AGENSI UNTUK MEMBERIKAN SERVIS PENUH UNTUK FANSMU YAH?"
        Meifen dan Siwon yang masih di dalam mobil melonjak kaget mendengar teriakan Yifang. Selama Meifen berteman dengan Yifang, dia tak pernah melihatnya marah seperti ini.
        "Yifang, mianhae. Aku akan menjelaskannya nanti. Bisakah kau biarkan aku pergi dulu? Aku takut tak sempat mengejar Xili."
        Yifang melotot padanya, lalu mengambil ponsel dari saku kemejanya.
        "Mei... apa perlu onnie yang kesana menggantikan Hae oppa... kau masih mau menunggunya? Sudah check-in? kau yakin? Ya... ya..." kata Yifang, menutup ponselnya.
DONGHAE'S POV Â Â Â Â Â Â
"Kau menelepon Xili...?"
        "Ya. dan dia bilang dia menunggu oppa! PERGI SANA SEKARANG! KALAU KAU SAMPAI TERLAMBAT, AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUNUH OPPA!"
        Aku resah sekali. Aku tak ingin membuat Yifang marah seperti ini. Aku menyambar koperku yang di atasnya sudah diletakkan tiket pesawat, lalu berbalik menuju taksi yang masih menungguku.
        "TAK PERLU NAIK ITU! SIWONNIE OPPA, TOLONG ANTAR DIA!"
        Aku terlonjak kaget, baru sadar di belakang taksi itu, Mercedez-Benz putih Siwonnie terparkir. Siwonnie membuka kaca mobil, dan aku bisa melihatnya bersama Meifen. Aku mengeluarkan selembaran uang Won yang cukup besar dan memberikannya pada si ahjussi supir, lalu masuk ke mobil Siwonnie.