Mohon tunggu...
Winda Sasmito
Winda Sasmito Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat sastra

Karena Menulis adalah Menenangkan Hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sendal Jepit

17 Februari 2022   17:07 Diperbarui: 17 Februari 2022   17:19 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, iya Pak, jadi." Jawab suamiku. 

"Bunda masuk duluan."

Hmmm, aku akhirnya masuk ke dalam Bus dengan mentengteng sendalku.

Rasa maluku akhirnya tertutupi saat busnya mulai jalan dan lampu pun mati.

"Bun, coba sini penitinya." Suamiku berbisik.

"Gak bawa, Yah. Lagian ini sendal lebih tebal karetnya dibanding yang sebelum-sebelumnya." Jawabku.

"Masa gak bawa peniti? Bunda kan pakai kerudung."

"Lah, ini namanya pastan Ayah. Pasmina instan, jadinya gak pakai peniti." Jawabku.

"Oohh...ternyata ada ya kerudung yang gak pakai peniti." Ucapnya polos.

"Wah, gak ada cara lain. Gimana ini?" Lanjutnya seolah bertanya pada dirinya sendiri.

Ada rasa kesal sebenarnya, bagaimana bisa dia menginjak sendalku sekuat itu. Tapi melihatnya merasa bersalah, aku rasanya tidak sanggup untuk marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun