"Udah Yah, gak apa-apa. Santai aja, toh gak ada yang lihat sendal Bunda copot, gelap." Ucapku ringan.Â
Padahal sebenarnya pikiranku sudah menerawang ke depan. Bersiap-siap merencanakan apa yang harus dilakukan pada saat nanti turun. Berlari ke parkiran, cari mobil dan langsung masuk. Tentu saja dengan satu catatan tanpa sendal. Yang terpenting adalah menyiapkan mental dan muka tebal ini, lupakan malu.Â
"Setelah sampai Bogor, Ayah beliin sendal baru." Bisiknya kepadaku.
Aku hanya tersenyum membalas niat baiknya. Perjalanan kali ini sungguh di luar prediksi. Memang perlu untuk legowo dengan situasi yang terkadang tidak mendukung, nikmati saja. Satu hal yang tidak akan berubah, aku tetap suka sendal jepit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H