"Tak tahulah Des, aku ingin saja sendiri tanpa mereka aku benci kembali ke rumah itu."
     "Ya sudah kalau itu keputusan kamu, aku sebagai sahabat mendukung saja  yang penting itu semua yang terbaik buat kamu"
     "Makasih ya, Des"
     Karena pagi itu masih sepi, jadilah aku dan Desi berbincang-bincang sesaat dan kami janjian ketemuan selepas aku pulang kerja, dia juga mau kuliah pagi itu. Selepas kepergian Desi ternyata Robert, cowok yang kemarin datang lagi ke toko buku ini dan sekarang dia membawa buku yang sempat kubaca judulnya adalah tips menaklukan cewek. Dia tersenyum melihatku yang heran melihat buku yang dia beli.
     "Kenapa kamu memandang aneh buku yang mau ku beli itu?"
     "Tidak, aku bingung saja orang seperti kamu masih saja percaya dengan tips-tips yang ada di buku ini, kan tak semua cewek sesuai dengan apa yang dikatakan buku ini"
     "Apa pedulimu, terserahku dong mau beli buku seperti pap", katanya kemabli menutupku.
     "Hmm.... benar juga katamu, kalau begitu aku minta maaf karena sudah mencampuri urusanmu", kataku menundukkan kepalaku untuk menghindari tatapan matanya yang mulai membuat jantung ku deg-degan.
     "Hei, ayo hitung berapa yang harus ku bayar?", katnya sedikit menyentak.
     Aku heran dengan sikap cowok yang satu ini, sebentar cuek, galak, baik dan kadang-kadang perhatian, apa dia mempunyai musim sikap kali ya?"
     "Iya, tiga puluh tiga ribu", kataku.