"Ya, iyalah siapa sih pria yang tidak dipikirkan sama kamu"
     "Ah, sudahlah dari tadi kamu selalu mengombal terus!"
     "Aku tidak sedang mengombal kok, aku hanya bicara realitasnya saja"
     "Hmmm.... terserah kamu deh, oh ya, habis ini kita mau kemana?"
     "Rahasialah, pokoknya aku bakal bawa kamu ke tempat yang nyaman dan bagus"
     "Ih, kok kamu main rahasia-rahasiaan sih", kataku cemberut.
     "Hahahaha.... ya ampun, suduh berumur saja masih suka cemberut kayak anak kecil yang tak dibeliin es krim saja kamu", katanya sambil tertawa terbahak-bahak.
     "Enak saja, bilang aku sudah berumur, aku ini masih muda tahu! Lagian pakai acara rahasia-rahasiaan segala kan, aku jadi penasaran nih", kataku sambil memukul lengannya.
     "Awwww..... sakit, kamu makin cantik tahu kalau kamu lagi marah begitu", katanya menjawir daguku.
     "Biar saja! Lagipula mana ada orang kesakitan masih sempat bercanda lagi!"
     "Hahahaha....... asal aku bilang kamu cantik, kenapa kamu mengganggap itu bercanda sih, mungkin kalau laki-laki ditanya kamu cantik atau tidak, pasti semuanya mengatakan kalau kamu itu memang sangat cantik"