"Berarti, tidak salah aku membawamu kemari"seraya tersenyum "Terima kasih ya buat waktu kamu malam ini mau menemaniku. Kamu sangat baik sampai-sampai harus membatalkan...."
     "Iya,  pertemuan dengan temanku" ucapku "Iya, sama-sama", jawabku singkat.
     "Li...", panggil Hario.
     Aku mendonggak dan menatap Hario, "Kenapa?"
     "Itu", hario mengedik pada sudut bibirku, "Bumbunya belepotan pada bibir kamu"
     "Oh!", aku pun lalu mengusap sudut bibirnya berusaha mengenyakan bumbu yang belepotan itu dari sana.
     "Masih ada", katanya.
     "Mana sih?", kataku dengan tanganku kembali menyapu sudut bibrku, "Tidak ada, Hario"
     "Ada", katanya lagi
     Hario berdecak jemarinya terulur untuk menyapu sudut bibirku dan mengenyahkan bumbu yang belepotan itu dari sana. Setelahnya, Hario tersenyum kecil.
     "Tuh, ada...."