Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 55. Tetirah ke Candi Jalatunda

17 Oktober 2024   01:39 Diperbarui: 17 Oktober 2024   15:05 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

"Aku mendengar warta pasukan berkuda itu kuat sekali. Jika tidak dilumpuhkan akan berbahaya bagi pasukan kita. Maka lumpuhkan dulu kuda-kuda mereka." Kata Yuyu Rumpung.

"Siap tuan. Kami jalankan perintah." Jawab pemimpin kelompok itu.

"Dengan apa kalian akan membunuh kuda-kuda itu ?" Tanyanya.

"Mungkin dengan pedang tuan. Kami belum membicarakannya, perintah baru saja jatuh." Jawab pemimpin kelompok itu.

"Bodoh. Berapa hari kalian menggorok leher tiga ratus kuda itu ? Pakai anak panah beracun kuat, kalian bisa lakukan dari jarak jauh. Jika ketahuan kalian bisa cepat lari dan bergabung dengan kita." katanya.

"Baik tuan. Perintah kami jalankan." 

Demikianlah utusan utusan itu segera bergerak menjalankan tugas masing-masing. Hanya sepuluh orang prajurit pilihan itu yang tidak mengendarai kuda. Mereka berjalan sambil menggantungkan busur di pundak, dan menggendong andong di punggung berisi beberapa puluh anak panah beracun.

******

Menjelang pagi sepuluh prajurit pilihan telah sampai di hutan dekat istana Giriwana. Pada siang hari mereka bersembunyi di tengah hutan. Namun ketika matahari tenggelam mereka keluar mengamati barak prajurit Bala Putra Raja. Mereka berputar putar mencari letak kandang prajurit berkuda. Di malam pertama belum diketemukan tempat yang dicari. Namun pada malam berikutnya jerih payah mereka mendapatkan hasil.

Segera mereka mempersiapkan pelaksanaan tugasnya. Menjelang pagi mereka mendekati kandang kuda itu. Mereka mengambil posisi agak berkejauhan, sambil tetap mencari tempat berlindung agar tidak ketahuan para penjaga kuda-kuda itu.

Terbantu oleh beberapa obor yang ada dikandang-kandang kuda itu, mereka mengenal posisi binatang-binatang yang hendak dibunuhnya. Segera saja mereka menyiapkan busur dan anak panah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun