Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 55. Tetirah ke Candi Jalatunda

17 Oktober 2024   01:39 Diperbarui: 17 Oktober 2024   02:43 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Para penjaga yang tahu bantuan datang dari barak-barak prajurit, segera memberi isyarat dimana musuh mereka bersembunyi. Dengan tudingan tangan mereka menunjuk datangnya serangan anak panah beracun dari beberapa orang musuh.

Sambil terus merunduk mereka mendekati musuh yang masih meluncurkan anak panah. Mereka harus berhati-hati sekali jangan ada bagian tubuh mereka terbuka, yang bisa jadi incaran panah lawan. Situasi penuh ketegangan itu berlangsung cukup lama. Namun ketika jarak mereka telah dekat, tinggal belasan tombak, para penyerang itu bergegas melarikan diri dengan cepatnya.

Sejenak para prajurit Bala Putra Raja mengejar. Namun upaya mereka menangkah para pembunuh kuda itu tak berhasil. Meski hari menjelang padi, banyak terdengar ayam berkokok dari sana-sini namun langit masih terselimuti kegelapan.

(Bersambung) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun