Para penjaga yang tahu bantuan datang dari barak-barak prajurit, segera memberi isyarat dimana musuh mereka bersembunyi. Dengan tudingan tangan mereka menunjuk datangnya serangan anak panah beracun dari beberapa orang musuh.
Sambil terus merunduk mereka mendekati musuh yang masih meluncurkan anak panah. Mereka harus berhati-hati sekali jangan ada bagian tubuh mereka terbuka, yang bisa jadi incaran panah lawan. Situasi penuh ketegangan itu berlangsung cukup lama. Namun ketika jarak mereka telah dekat, tinggal belasan tombak, para penyerang itu bergegas melarikan diri dengan cepatnya.
Sejenak para prajurit Bala Putra Raja mengejar. Namun upaya mereka menangkah para pembunuh kuda itu tak berhasil. Meski hari menjelang padi, banyak terdengar ayam berkokok dari sana-sini namun langit masih terselimuti kegelapan.
(Bersambung)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H