Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 47. Upacara Penghormatan Terakhir

20 Agustus 2024   11:23 Diperbarui: 20 Agustus 2024   11:30 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

"Baik senopati. Siapakah tamu istimewa senopati."

"Pemimpin pasukan berkuda yang tempo hari membantu kita bertempur di medan pertempuran."

"Baik. Siap laksanakan perintah."

"Husss, ini di dapur. Bukan di medan perang lagi." Kata senopati.

Sekar Sari tertawa. Ia bergegas melangkah meninggalkan senopati menuju pakiwan untuk mencuci muka. Setelah ia merasa segar kembali dan kantuknya hilang, ia membenahi rambutnya yang berantakan. Disanggulnya rambut panjang itu di atas kepala, kulit kuning bersih di leher yang jenjang itu terbuka, terlihat menambah cantik dan luwes penampilannya.

Segera ia ke dapur lagi. Wanita tua yang malam itu bertugas baru saja selesai menata calon hidangan untuk tamu istimewa sang senopati. Beberapa biji jadah bakar di atas piring tanah liat dan dua bumbung bambu air sere hangat yang diberi gula aren, siap dihidangkan dengan nampan.

Segera Sekar Sari mengangkat nampan itu dan berjalan menuju kamar senopati. Ketika telah berdiri di depan pintu kamar senopati tangan kanannya mengetuk pelan.

"Permisi senopati, hidangan telah siap."

"Bawa masuk."

Sekar Sari mendorong pintu, kemudian masuk dan melangkahkan kakinya ke meja kecil di pojok kamar. Setelah meletakkan nampan berisi hidangan, ia balik badan dan bergegas hendak kembali ke dapur. Namun sejenak langkahnya terhenti saat sebuah suara menyapanya. Suara yang sudah dikenalnya, tapi lama tidak tak pernah ia dengar lagi.

"Sari. Kaukah itu, Sekar Sari." Sapa tamu istimewa senopati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun