Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 47. Upacara Penghormatan Terakhir

20 Agustus 2024   11:23 Diperbarui: 20 Agustus 2024   11:30 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

"Hanya satu ? Aku lihat di pertempuran keduanya di sini ?."

"Benar tuan. Keduanya memang di sini, di kademangan ini. Tapi mereka tidak tinggal serumah." Jawab Senopati.

"Tinggal di mana yang satunya ?"

"Di dusun Majalegi, tinggal di rumah orang tua angkat Sembada. Anak saya."

"Ohhh" lelaki itu mengangguk-anggukan kepala.

Segera mereka bergegas memacu kuda menuju balai kademangan. Seorang pengawal yang bertugas di balai itu segera menghampiri ketika mereka turun dari kuda. Pengawal itu meminta tali kendali kuda dan menuntun hewan itu ke tempat kuda-kuda tamu ditambatkan.

Malam telah larut, semua korban luka yang ditampung di bale itu juga telah tidur nyenyak. Dengan langkah pelan agar tak mengejutkan mereka yang pulas tidur, senopati dan pemimpin pasukan berkuda berjalan menuju ruang tengah rumah ki demang.

"Silahkan tuan beristirahat di ruang saya dulu tuan." Kata senopati.

"Kamu mau kemana ?" Jawab lelaki itu.

"Ke dapur tuan. Barangkali masih ada makanan kecil dan minuman untuk tuan."

"Aaahh, malam telah larut. Jangan mengganggu petugas dapur yang perlu juga beristirahat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun