Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 47. Upacara Penghormatan Terakhir

20 Agustus 2024   11:23 Diperbarui: 20 Agustus 2024   11:30 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Seorang prajurit penghubung segera menemui senopati, mengabarkan bahwa malam itu rombongan prajurit berkuda telah datang. Senopati mengajak Jalak Seta, lurah prajurit Bala Putra Raja itu, bergegas memacu kuda ke regol kademangan.

"Tugas apalagi yang engkau bebankan dipundakku senopati ?" Tanya pemimpin rombongan prajurit berkuda yang tegap gagah itu ketika senopati telah bertemu dengannya.

"Maaf tuan, bukan tuan yang kami minta melaksanakan tugas ini. Tuan bisa beristirahat di kademangan ini dengan nyaman. Kami hanya pinjam pasukan berkuda yang tuan pimpin. Biarlah Jalak Seta yang menjalankan tugas untuk mengambil oleh-oleh yang tertinggal di padepokan Singa Lodhaya." Kata senopati.

"Baiklah. Aku kira tugas itu kau bebankan aku juga." Jawab lelaki tegap kekar pemimpin rombongan berkuda.

Senopati tersenyum. Tentu saja ia tak akan membebani tugas yang remeh itu kepada orang yang penting kedudukannya di pesanggrahan pangeran Erlangga. Di samping itu lelaki gagah itupun datang kesini sekedar ingin bertemu kembali dengan anak-anaknya.  Kalau dia sempat membantu dalam perang kemarin, hanya karena panggilan jiwanya saja sebagai bekas prajurit.

"Jalak Seta. Pimpin Pasukan berkuda ini menuju padepokan Lodhaya. Kuras semua isi goa di padepokan itu. Untuk oleh-oleh Pangeran Erlangga agar segera bisa menyelesaikan pembangunan istana baru di Wawatan Mas. Sisakan sebagian untuk ki demang Maja Dhuwur, agar bisa membantu penduduk yang rumahnya terbakar." Perintah senopati.

"Siap tuan. Laksanakan perintah sekarang juga." Jawab Jalak Seta.

Demikianlah Jalak Seta yang diikuti prajurit sandi yang pernah ditugaskan ke padepokan itu, segera menggerakkan tangan untuk memberi tanda agar pasukan berkuda itu mengikuti dirinya. 

Sebuah pasukan kuda segera bergerak menuju ke selatan. Tugas mereka adalah merampas habis harta karun yang dikumpulkan Singa Lodhaya dalam setiap aksi perampokannya. Harta karun itu telah diketahui oleh Sembada dan Sekar Arum, dan telah dilaporkan kepada senopati.

Ketika rombongan orang-orang berkuda itu telah pergi, segera senopati mengajak lelaki tegap gagah berjambang lebat yang duduk di atas kuda putih di sampingnya itu untuk mampir ke balai kademangan.

"Mari tuan kita ke balai kademangan. Salah satu gadis putri tuan tinggal di rumah ki demang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun