Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 47. Upacara Penghormatan Terakhir

20 Agustus 2024   11:23 Diperbarui: 20 Agustus 2024   11:30 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

"Aku juga baru bertemu dengan Arum ayah. Ketika ia mengiringi kakang Sembada pulang setelah jalankan tugas. Aku juga tidak tahu tugas apa yang mereka emban. Arum sekarang berilmu tinggi ayah."

"Yah, aku sudah tahu. Ia dididik oleh guru yang hebat Nyai Rukmini yang saat mudanya bergelar Si Walet Putih Bersayap Pedang."

"Para pengawal kademangan Maja Dhuwur juga menjuluki Sekar Arum Garuda Cantik Bersayap Pedang, ayah." Kata Sekar Sari.

"Benarkah ?"

"Yah. Tentu ayah bangga dengannya. Akupun bangga pada gadis centil saat kecil dulu itu ayah."

"Apakah kalian berdua tidak centil saat kecil ?" Kata ayahnya sambil tertawa.

Sekar Sari dan senopati tertawa pula bersama. 

Sebentar kemudian mereka mendengar ayam jantan berkokok bersautan. Tanda pagi telah datang. Sekar Sari pamit keluar kamar hendak mengabarkan kedatangan ayahnya ke keluarga ki demamg Sentika.

(Bersambung)

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun