"Aku juga baru bertemu dengan Arum ayah. Ketika ia mengiringi kakang Sembada pulang setelah jalankan tugas. Aku juga tidak tahu tugas apa yang mereka emban. Arum sekarang berilmu tinggi ayah."
"Yah, aku sudah tahu. Ia dididik oleh guru yang hebat Nyai Rukmini yang saat mudanya bergelar Si Walet Putih Bersayap Pedang."
"Para pengawal kademangan Maja Dhuwur juga menjuluki Sekar Arum Garuda Cantik Bersayap Pedang, ayah." Kata Sekar Sari.
"Benarkah ?"
"Yah. Tentu ayah bangga dengannya. Akupun bangga pada gadis centil saat kecil dulu itu ayah."
"Apakah kalian berdua tidak centil saat kecil ?" Kata ayahnya sambil tertawa.
Sekar Sari dan senopati tertawa pula bersama.Â
Sebentar kemudian mereka mendengar ayam jantan berkokok bersautan. Tanda pagi telah datang. Sekar Sari pamit keluar kamar hendak mengabarkan kedatangan ayahnya ke keluarga ki demamg Sentika.
(Bersambung)
Â
Â