Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 44. Pasukan Berkuda (Cersil STN)

7 Agustus 2024   19:04 Diperbarui: 7 Agustus 2024   20:29 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Matahari musim kemarau itu terus merangkak naik. Cahayanya terang benderang menyapa seluruh penghuni bumi. Panasnya telah menyengat kulit.

Mereka yang sedang bertempur terus mengadu tenaga dan siasat, okol dan akal, bagaimana bisa menjatuhkan lawan. Panas mentari juga membakar kulit mereka. Keringatpun deras membasahi badan. Semangat mereka tak pernah surut sebelum nyawa melayang.

Terdengar suitan panjang dua kali dari mulut senopati. Ia memanggil prajurit penghubung untuk menghadap. Sebentar kemudian nampak seseorang yang berusaha membuka jalan di tengah rapatnya orang-orang yang tengah bertempur.

Lelaki berperawakan kecil itu mendekati senopati, dan mengangguk hormat kepada orang yang dianggap pemimpinnya itu.

"Saya Bajra tuan, dari pasukan sandi, bertugas sebagai penghubung dalam pertempuran ini." Katanya.

"Sampaikan pesanku kepada danyang penunggu hutan, Bajra. Segera perintahkan burung-burung pipit terbang ke lahan petani. Tiba saatnya burung-burung itu mencari makan." Kata senopati.

"Baik tuan."

"Pakai kudamu agar lekas sampai. Matahari telah tinggi." Lanjut senopati.

"Siap senopati. Jalankan perintah sekarang." Kata Bajra.

Lelaki kecil dari kesatuan prajurit sandi bernama Bajra, yang bertugas menjadi penghubung antar pimpinan kelompok pasukan itu segera balik badan. Dengan tergesa-gesa ia berjalan menerobos sela-sela orang-orang yang sedang mengadu nyawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun