"Baiklah cepat !!. Aku juga sudah gatal-gatal tubuhku." Jawab Sembada.
Sembada lantas mengajak Branjangan duduk di sebuah batu setelah mengambil dua biji ketela bakar dari perapian. Dengan nikmatnya mereka melahap ketela bakar yang agak gosong itu sambil menanti Sekar Arum pulang mandi di sumber air.Â
Suara cenggeret nong menemani mereka menghilangkan rasa lapar di perutnya. Suara serangga yang pandai terbang dan getar sayapnya saat hinggap di pepohonan menimbulkan bunyi yang khusus itu, adalah pertanda musim segera berganti. Dari penghujan ke musim kemarau. Dan anginpun mulai berubah arah, serta kandungan uap airnya semakin berkurang. Itulah cakra manggilingan alam karya Hyang Maha Agung yang masih misteri bagi mereka.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H