Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 30. Musuh Lama (CersilSTN)

15 Juni 2024   14:30 Diperbarui: 16 Juni 2024   08:21 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Baiklah cepat !!. Aku juga sudah gatal-gatal tubuhku." Jawab Sembada.

Sembada lantas mengajak Branjangan duduk di sebuah batu setelah mengambil dua biji ketela bakar dari perapian. Dengan nikmatnya mereka melahap ketela bakar yang agak gosong itu sambil menanti Sekar Arum pulang mandi di sumber air. 

Suara cenggeret nong menemani mereka menghilangkan rasa lapar di perutnya. Suara serangga yang pandai terbang dan getar sayapnya saat hinggap di pepohonan menimbulkan bunyi yang khusus itu, adalah pertanda musim segera berganti. Dari penghujan ke musim kemarau. Dan anginpun mulai berubah arah, serta kandungan uap airnya semakin berkurang. Itulah cakra manggilingan alam karya Hyang Maha Agung yang masih misteri bagi mereka.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun