Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 12. Berkenalan dengan Para Pemuda (Cersil STN)

26 Maret 2024   11:05 Diperbarui: 2 Juni 2024   23:09 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu masih ingat pemuda yang menolong kita di hutan Waringin Soban ?"

"Pemuda bertongkat bambu itu Kang ?!  Tentu !  Ia sangat mengesankan hatiku.  Tingkahnya seperti pemuda bodoh, ceroboh dan sembrono.  Berani masuk lingkaran pertempuran bersenjata tajam dengan tongkat bambu.  Gerak-geraknya ngawur seperti orang buta ilmu kanuragan.  Tapi anehnya anak buah Gagakijo bisa di bikin korat-karit."

"Yah, aku juga terkesan saat itu."  Jawab Sambaya.

"Tapi aku tidak mengerti, mengapa Handaka justru terkesan kecewa.  Tidak senang atas bantuan pemuda itu.  Padahal jika kita tidak terbantu, mungkin sudah tamat riwayat kita."

"Mungkin harga dirinya sebagai pemimpin pengawal tersinggung."

"Aku kira tidak kakang.  Bukan itu.  Tapi harga dirinya sebagai lelaki di depan gadis calon istrinya.  Sekarsari bersikap baik kepada pemuda itu.  Ia mengangguk hormat sambil tersenyum seperti kita saat lewat di depan dia berdiri. Sementara Handaka menolehpun tidak, ia mendongakkan kepalanya.  Masa kakang tidak tahu tabiat dia ?"

"Yah, kita memang agak kurang senang dengan tabiatnya yang agak sombong."

"Wajarlah kakang.  Ia anak tunggal Ki Demang Sentika. Pemimpin tertinggi barisan pengawal Kademangan Majaduwur. Sedikit angkuh tidak apa-apa."

"Memang ada berita apa kakang datang tiba-tiba membicarakan pemuda itu."

"Di dusunku kedatangan seorang pemuda.  Ciri-cirinya persis seperti pemuda itu, membawa tongkat bambu dan buntalan kain yang melingkar pundak dan pinggangnya.  Bukankah pemuda itu dulu juga seperti itu ?"

"Ya, kainnya berwarna hijau.  Tongkatnya sekitar satu setengah depa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun