Mohon tunggu...
Wahid Romadhoni Wicaksono
Wahid Romadhoni Wicaksono Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP N 1 Mojolaban

Guru bahasa Indonesia di SMP N 1 Mojolaban yang sedang belajar menulis di media massa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Secercah Harapan

8 Desember 2022   09:49 Diperbarui: 8 Desember 2022   09:57 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, 

dia tak boleh surut palang, 

meskipun bagaimana besar gelombang,

biarkan kemudi patah, biarkan layar robek,

itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang.

Itu prinsipku. Kutipan dari Buya Hamka dalam Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck."

Nara terdiam mendengar ucapan Tantra. Tantra termasuk anak yang jail di kelas. Dia juga termasuk orang yang tertutup. Makanya Nara masih tidak percaya Tantra bisa bercerita dengannya.

"Tapi juga harus tetep hati-hati kan?"

"Pasti." Jawab Tantra.

"Eh hujannya udah reda, aku duluan ya." Pamit Nara.

"Oke Ra, hati-hati ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun