"Tugas telah selesai, Bunda akan pulang."
"Tempat pulang Bunda rumah ini, di sini."
"Bukan, Wahyu."
Ucapnya beriring senyum.
Aku menunduk. Jari kupatah-patahkan.
"Dulu kamu bocah yang baru saja kehilangan Bunda. Piatu dan masih kecil, masih membutuhkan dekap dan hangatnya kasih sayang. Maka atas panggilan kasih aku datang, menjalankan tugas dengan ilmu seadanya dan kini tugas itu telah selesai. Kamu telah sukses, telah dewasa, telah menjadi sarjana, punya pekerjaan dan penghasilan, sebentar lagi akan menikah, punya pendamping yang tentunya akan baik-baik saja tanpa kehadiran Bunda, karena itulah kurasakan tak berat lagi meninggalkanmu untuk pulang ke kampung halaman."
"Bunda tahu sebanyak apa sedih saat aku kehilangan ayah?"
"Pasti sangat banyak."
"Kurasa tidak sebanyak saat ini, saat mau ditinggalkan pergi oleh Bunda?"
"Apa yang kamu harapkan dari kehadiran Bunda?"
"Cerita-ceritamu, ilmumu saat berbicara, obrolan-obrolan kita yang bemanfaat, teladan kebaikan... "