Kala yang tidak mau keadaan menjadi sendu kembali langsung berujar "Gak apa-apa, taun terakhir, kasian kalo harus bolak-balik"
   Suara takbir menggema saling bersahutan dari seluruh masjid, sementara di rumah, anak-anak Pak Askandar ini sudah lahap menyantap gulai beserta ketupat yang baru saja matang terlebih Kala, anak itu seperti membalaskan dendam nya setelah berpuasa selama sebulan penuh. Mereka makan sambil menunggu Shaka yang katanya pulang sebentar lagi.
   "Kakak udah dimana katanya?" tanya bunda.
   "Barusan aku telepon katanya udah ada di deket komplek" itu Tio yang menjawab, sambil memakan kue kering khas hari raya.
   "Assalamualaikum" ucap seseorang dibalik pintu.
   Mereka yang sudah hafal siapa pemilik suara itu langsung berlarian ke depan pintu.
   "Wa'alaikumsalam"
   "Kakak!!" si bungsu langsung berhambur memeluk sang kakak. Tio dan Kala? Mereka berdua hanya melakukan tos ala lelaki, tidak mungkin kan mereka memeluk Shaka seperti sang adik.
   "Sehat, kak?" tanya ayah.
   "Alhamdulillah" jawab nya sambil menyalimi tangan ayah dan bunda nya secara bergantian.
   "Si Bian nih parah banget, bisa-bisa nya tiga tahun ga pulang. Ga inget rumah apa?" kesal Tio.