Mohon tunggu...
Vira Santisya Azahra
Vira Santisya Azahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2

It's an immpossibility to be perfect but it's possible to do the best

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Home Sweet Home

1 Maret 2022   18:27 Diperbarui: 1 Maret 2022   18:29 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Tidak ada yang menjawab sampai dia pergi ke dapur untuk mencari keberadaan saudara nya yang lain, betapa terkejut  nya dia melihat sang adik dan kakak nya yang sedang menghujami nya dengan tatapan tajam.

     "Eh ini kenapa? Kok mukanya pada serem?" heran Kala, kaget karena dirinya baru saja pulang sudah dihadiahi tatapan tajam.

     "Abang ini gimana sih?! Ngepel atau numpahin air sabun?? Licin banget lantai nya" omel Jihan.

     Seketika Kala teringat perbuatan yang ia lakukan, dan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan. Tadi sebenarnya air yang Kala gunakan sudah kotor dan dirinya berinisiatif pergi ke depan rumah untuk mengganti air nya dengan yang baru. Tapi suara speaker dari penjual bapao mengalihkan fokus nya, langsung saja dia berlari meninggalkan rumah tanpa menyadari dirinya sudah menuangkan air sabun di lantai dapur.

     "Aduh, sorry banget, tadi abang lupa" ucapnya sambil menangkup kan kedua tangan nya di depan dada.

     "Lain kali hati-hati makanya" ucap Bian

     Kala yang mendengar ucapan Bian hanya bisa tertunduk diam, dirinya memang mengakui apa yang dilakukan nya salah.

     Shaka bangkit dari duduk nya sambil memegangi pantat nya yang memang masih ngilu, berjalan menghampiri Kala yang menundukkan kepala nya.

     "Udah gak apa-apa, lain kali hati-hati kalo melakukan sesuatu. Untung aja dirumah kita ga ada anak kecil, coba kalo ada, bisa bahaya kan?" nasehat Shaka

     "Iya kak, minta maaf"

     "Jangan sama kakak doang, tuh sama adik kamu juga" ucapnya sambil mengalihkan pandangan kepada Jihan yang masih duduk di bawah.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun