"Maksud saya, insya Allah ada rezekinya dan membawa kabaikan bagi siapa saja kalau Pak Mus yang menangani. Karena Allah, mohon terima Pak Mus. Katanya akan segera di-SK-kan. Saya siap membantu kapan saja jika diperlukan."
"Baiklah kalau begitu. Saya terima."
"Lebih bagus begitu, Pak  Mus.Besok sudah bisa mulai bekerja."
***
Jumlah makam makin banyak. Sekali waktu ada pihak keluarga yang meminta Mustahal memesankan nisan. Mustahal pun menyanggupi. Mulailah dia berhubungan dengan pembuat nisan. Selanjutnya ada pula warga kampung yang datang ke rumahnya meminta dipesankan nisan. Ini menjadi sumber penghasilan tambahan baginya.
Suatu sore, musim hujan, kabar duka melanda warga kampung tetangga. Musibah longsor menelan korban jiwa. Bakda isya, seseorang mendatangi rumah Mustahal untuk membeli kain kafan. Maklum, jam segitu kios yang menjual kain kafan di pasar dipastikan tutup.
"Untuk tujuh orang Pak Mus. Lima dewasa, dua anak-anak."
Ketika pembelinya hendak membayar untuk harga tujuh paket, Mustahal menggratiskan satu paket.
"Saya bawa uang cukup kok, Pak Mus."
"Pak Amil izinkan saya bersedekah, mohon terimakan."
"Baiklah, terima kasih kalau begitu. Semoga Allah memberi pahala kebaikan bagi Bapak."