"Mudah-mudahan kamu bisa berlama-lama di sini."
"Insya Allah, Pak."
Hal yang sebenarnya telah diceritakan Marni kepada ibunya bahwa kenyataan pahit harus dihadapinya. Marni memilih berpisah dengan suaminya karena tidak siap dimadu. Suaminya telah menikah lagi dan dikaruniai satu anak. Mustahal belum mengetahui hal itu. Pikirannya sedang terpusat kepada urusan pemakaman korban jatuhnya pesawat Emprit Air siang nanti. Dia telah menugasi Oman dan Acim selaku bawahannya untuk menggali tiga lubang kuburan.[]
*dimuat dalam kumcer Nyanyian Prosa Cinta, 21 Penulis, FAM Publishing 2020, hlm. 161-172.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!