Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menjadi bagian dari penyebar kebaikan

BEKAS ORANG GANTENG, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Bisnis Kematian

20 Agustus 2020   14:59 Diperbarui: 20 Agustus 2020   15:11 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mudah-mudahan kamu bisa berlama-lama di sini."

"Insya Allah, Pak."

Hal yang sebenarnya telah diceritakan Marni kepada ibunya bahwa kenyataan pahit harus dihadapinya. Marni memilih berpisah dengan suaminya karena tidak siap dimadu. Suaminya telah menikah lagi dan dikaruniai satu anak. Mustahal belum mengetahui hal itu. Pikirannya sedang terpusat kepada urusan pemakaman korban jatuhnya pesawat Emprit Air siang nanti. Dia telah menugasi Oman dan Acim selaku bawahannya untuk menggali tiga lubang kuburan.[]

*dimuat dalam kumcer Nyanyian Prosa Cinta, 21 Penulis, FAM Publishing 2020, hlm. 161-172.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun