Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Belajar menebar kebaiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Honorer

5 Oktober 2022   13:22 Diperbarui: 5 Oktober 2022   15:05 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maaf Pak, saya tahunya cuma rumah bapak."

"Ogah bapak mengurusi yang seperti itu."

"Tapi Pak, anaknya ada, masuk."

"Hah? Yang benar?"

"Iyah, di kelas satu sebelas kalau gak salah."

"Ohhhh. Entah melalui siapa itu."

"Gak tahu pak."  

Begitulah faktanya. Tak ada kewenangan Pak Rofik untuk menegakkan peraturan di sekolah, juga tidak ada kewenangannya menghalangi praktek suap pada penerimaan siswa baru. Pada akhirnya, baginya yang penting tidak menjadi bagian dari pelaku kecurangan itu. Tidak hadirnya Pak Rofik pada rapat dinas pembagian tugas mengajar yang dilaksanakan di sebuah rumah makan menjadi keputusannya agar terhindar dari makan uang yang tidak halal. Dia menduga biaya yang digunakan untuk makan-makan itu berasal dari penyuapan ataupun pungutan liar penerimaan siswa baru.[]  

 

  

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun