Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Belajar menebar kebaiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Honorer

5 Oktober 2022   13:22 Diperbarui: 5 Oktober 2022   15:05 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah mobil bagus berhenti di depan rumah Pak Rofik. Seorang anak remaja bernama Ricky, yakni siswa binaannya di sekolah negeri, turun dari pintu kiri. Sopir pemiliknya, lelaki dewasa pun turun. Sebelumnya Ricky telah bertanya kepada orang di sekitar situ. Ada keberanian yang dipaksakan pada diri anak itu. Ada ketakutan yang dilawannya. Tak ada guru lain yang dipilihnya. Dia hanya tahu dan berani datang ke rumah wali kelasnya.  Orang yang dia antar ini adalah atasan ayahnya di tempat kerja di pabrik genteng bermerek Menor,  namanya Pak Dirham. Ricky tak bisa menolak ketika dimintai tolong.      

"Assalamualaikum! Pak Rofik!" ucap Ricky. Suaranya  sedikit gemetar. Dia siap dimarahi gurunya. Dia akan pasrah dan terima bersalah jika disalahkan.

Tak ada jawaban.

"Benar gak ini rumahnya?"  Pak Dirham ragu.

"Kayaknya sih benar Pak. Ini catnya biru."

"Ayo coba panggil lagi."

Ricky mendekat ke pintu dan mengetuknya. Dia mengulangi salamnya. Dia khawatir kalau-kalau salah sasaran. Ditengoknya lingkungan sekitar barangkali ada orang untuk memastikan keberadaan gurunya, tak ada orang.

"Sepertinya Pak Rofiknya tidak ada pak. Pergi mungkin."

"Kita coba tunggu sepuluh menit yah."

Belum sampai sepuluh menit orang yang ditunggu muncul dari belakang mereka.

"Waalaikum salam, eeeh ada tamu. Ricky?" Rofik muncul dari belakang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun