Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Belajar menebar kebaiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Uang Jin

7 November 2021   08:40 Diperbarui: 7 November 2021   23:07 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Untuk wadah uang."

"Hah, ada-ada saja."

"Lihat saja nanti, apa yang teradi."

"Baiklah. Yang akan terjadi apa Mas?"

"Yang tarjadi terjadi, terjadilah."

Aku mintakan sebuah buah kardus bekas agak besar di warung tempat aku biasa belanja. Atas arahan Suryanto kardus itu kusimpan di lemari pakaianku. Aku tidak melihat dia membacakan mantra-mantra. Entah jika dia membacanya dalam hati. Kardus dalam keadaan terlakban. Rapat. Lemari pun dikunci.

Hari ketiga, Suryanto datang. Atas perintahnya kubuka kardus itu. Aku tak mengira bahwa ternyata berisi uang. Penuh. Semuanya lembaran seratus ribu. Tentu saja aku kaget bercampur heran. Istriku histeris. Segera kututup mulutnya dengan tangan.

"Ini uang asli Mas?" tanyaku.

"Seperti yang kau lihat." Tak ada gelagat mencurigakan pada wajahnya serta sikapnya yang santun.

Aku mencoba mengambilnya lima lembar untuk memastikan keasliannya. Ternyata asli, sama dengan uang asli pada umumnya. Sungguh aneh.

"Ini lima milyar ada, Mas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun