"Mari kita pulang. Kita makan dulu di warung sana. Tenang, saya yang traktir. "
"Terima kasih, Pak Hendra."
Rasa tak enak hati juga sangat aku rasakan.
"Sayang, kalau saja ..."
"Sudahlah Pak Haji Sakum, kita relakan saja uang jin dimakan setan. Yang penting setannya bukan kita. Sekarang saya menyerah. Maafkan saya yang sudah membuat gara-gara." []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!