Tingkat fertilitas, atau kelahiran, berbeda: kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah cenderung memiliki tingkat fertilitas yang tinggi, sedangkan kelompok masyarakat dengan kelas sosial yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat fertilitas yang lebih rendah. Orang-orang dengan tingkat ekonomi dan pendidikan yang lebih rendah pada saat itu memiliki lebih banyak kesempatan untuk bereproduksi dan memperbaiki kualitas keturunan mereka. Mobilitas sosial dapat terjadi dalam kondisi seperti itu.
Situasi politik
Banyak orang mengungsi atau pindah ke negara lain yang lebih aman karena situasi politik dan politik negara yang tidak stabil. Sebagai contoh, situasi negara menjadi kacau balau saat Reformasi Indonesia dimulai. Sebagian besar orang Indonesia pindah ke tempat yang dianggap aman. Dalam kasus lain, ketika Israel menyerang Lebanon, sebagian besar penduduknya mengungsi ke negara tetangga untuk menghindari korban jiwa.
Perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya tidak mudah. Beberapa faktor penting menghambat proses ini.
Perbedaan ras dan agama
Perbedaan berdasarkan agama dan ras. Perbedaan status sosial disebabkan oleh perbedaan ras dan agama, yang dapat menghambat mobilitas sosial. Contohnya adalah perbedaan rasial di Afrika Selatan. Ras kulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan kepada ras berkulit hitam untuk menjadi penguasa di pemerintahan. Namun, Nelson Mandela dari kalangan kulit hitam menjadi presiden Afrika Selatan setelah politik Apharteid berakhir. India memiliki sistem kasta. Sistem tidak memungkinkan seseorang yang berasal dari kasta rendah untuk naik ke kasta tertinggi. Dalam agama tertentu, seseorang tidak boleh dengan bebas dan sesuka hati mengubah agama untuk mencapai posisi tertentu.
Diskriminasi kelas dalam sistem kelas terbuka
Dalam sistem kelas terbuka, diskriminasi kelas dapat menghalangi mobilitas ke atas. Itu terbukti dengan pembatasan keanggotaan organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, seperti batasan jumlah anggota DPR menjadi 500 orang.
Kelas-kelas sosial
Subkultur tempat seseorang berkembang dan mengalami proses sosialisasi dikenal sebagai kelas sosial. Hal ini menghalangi mobilitas sosial di atas. Misalnya, anak-anak dari keluarga kelas ekonomi rendah cenderung tinggal di lingkungan yang memiliki prinsip dan cara berpikir yang umumnya ada di masyarakat kelas rendah. Pengaruh sosialisasi yang kuat dari lingkungan sekitar mereka cenderung mendorong anak-anak untuk menerapkan pola pikir yang berasal dari masyarakat kelas rendah.
Kemiskinan