Mohon tunggu...
ulfatul khasanah
ulfatul khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka melihat konten mukbang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

20 Desember 2024   02:21 Diperbarui: 20 Desember 2024   02:21 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Melaksanakannya secara progresif sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Penggunaan frasa "konsep Tarbiyah" dalam pendidikan Islam memiliki beberapa implikasi sebagai berikut:

Pendidikan difokuskan pada fitrah dan kebutuhan dasar manusia yang dipandu oleh rencana Allah.

Karena pekerjaan pendidik merupakan komponen dari misi kekhalifahan, maka pendidikan layak dihormati.

Pendidikan memiliki kewajiban tidak hanya kepada Allah tetapi juga kepada manusia.

Pada hakikatnya, pendidikan Islam adalah sebuah usaha untuk mengarahkan dan membimbing setiap komponen (potensi) yang ada pada diri manusia secara optimal. Pendidikan Islam, sederhananya, adalah pendidikan yang dibangun di atas prinsip-prinsip ajaran Islam sebagaimana diungkapkan dalam Al-Qur'an, Hadits, dan pendapat para ahli dalam praktik sejarah umat Islam.

Secara historis, pesantren adalah institusi pendidikan Islam pertama yang didirikan di Indonesia. Oleh karena itu, pesantren dianggap sebagai bapak dari pendidikan Islam di Indonesia. Pesantren telah meletakkan dasar keagamaan yang kuat sebelum pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan sistem pendidikan Baratnya. Para santri tidak hanya diberi pengetahuan tentang ajaran Islam, tetapi mereka juga diberi kemampuan untuk menyebarkan dan mempertahankan agama Islam. Sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda mengadopsi model pendidikan Barat, yang menyebabkan perpecahan antara ilmu agama (Islam) dan ilmu sekuler (umum). Sebuah gerakan reformasi pendidikan di lingkungan pesantren telah dipicu oleh konflik pendidikan yang menantang ini. Itu adalah embrio madrasah.

Pemerintah kolonial Belanda mulai memperkenalkan sekolah-sekolah modern yang mengikuti sistem pengajaran yang berkembang di Barat pada sekitar tahun 1800-an. Sistem pendidikan pesantren yang ada harus diperbarui untuk mencegah perbedaan yang terlalu jauh. Umat Islam menanggapi upaya pemerintah kolonial Belanda melalui politik pendidikan. gabungan lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda, yang kemudian diikuti oleh berdirinya madrasah-madrasah, yang dalam batas-batas tertentu merupakan lembaga pendidikan ala Belanda dengan tujuan keagamaan.

Oleh karena itu, madrasah didirikan sebagai perpaduan antara sistem pendidikan pesantren dengan sistem pendidikan umum yang diterapkan oleh kolonial Belanda. Tujuan pembentukan madrasah adalah untuk mengimbangi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum dalam kegiatan pendidikan umat Islam.

Salah satu definisi mobilisasi adalah mobilitas, atau tindakan berpindah dari satu objek ke objek lainnya. Meskipun istilah ini bersifat teoritis, kecenderungannya tampaknya beralih dari kesadaran akan ketidaktahuan ke kesadaran akan pengetahuan ketika dilihat melalui lensa mereka yang menjalani proses pendidikan. Dalam hal ini, proses pendidikan bertujuan untuk membebaskan subjek dari penjara ketidaktahuan dan membimbingnya untuk memahami dunia sekitarnya.

Selanjutnya, lihatlah bagaimana lembaga-lembaga pendidikan terkonsentrasi di kota-kota. Hasilnya adalah perpindahan individu dari satu lokasi ke lokasi lain di mana fasilitas pendidikan berada. Meskipun tampaknya ini merupakan mobilisasi geografis, namun sebenarnya ini adalah mobilisasi kesadaran. Dari kesadaran negara hingga kesadaran kota, misalnya. Di sisi lain, mereka yang berpendidikan atau menyukai institusi pendidikan terkadang dipuji, disanjung, dan dipuji. Selain itu, ditandai dengan gelar sarjana atau diploma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun