Mohon tunggu...
ulfatul khasanah
ulfatul khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka melihat konten mukbang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

20 Desember 2024   02:21 Diperbarui: 20 Desember 2024   02:21 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berdasarkan aturan masyarakat yang terorganisir, penelitian Turner mengungkapkan dua kategori mobilitas: mobilitas yang disponsori dan mobilitas kontes. Menurut Turner, mobilitas kontes adalah sebuah sistem di mana pencapaian peringkat elit merupakan imbalan atau hadiah yang diperoleh dari berbagai upaya yang dilakukan dalam sebuah kompetisi terbuka. Peserta dalam acara atau kompetisi bersaing secara adil sambil menunjukkan keterampilan, taktik, dan kemauan mereka. Kelompok elit dipilih dan status elit diberikan dalam mobilitas bersponsor sesuai dengan kriteria tertentu yang dimaksudkan untuk didasarkan pada kualitas tertentu; tidak ada jumlah kerja atau strategi yang dapat membalikkan keputusan ini.

Menurut Turner, kedua bentuk mobilitas sosial ini adalah yang terbaik untuk menjelaskan studinya tentang sistem pendidikan dan stratifikasi. Pada kenyataannya, kedua bentuk mobilitas tersebut hadir dalam mobilitas sosial vertikal yang terjadi di semua peradaban, meskipun dengan derajat yang berbeda.

Teori Pitirim Sorokin Sorokin

Dalam hal prospek mobilitas, Sorokin berpendapat bahwa tidak semua orang dalam suatu masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mengubah posisi. Menurut gagasan ini, mobilitas sosial adalah pergerakan umum individu dalam suatu wilayah sosial. Dalam studi mobilitas sosial, kami tidak hanya berfokus pada bagaimana posisi sosial seseorang berubah, tetapi juga pada bagaimana perubahan ini memengaruhi pengelompokan sosial dan struktur sosial secara keseluruhan tempat mereka bermigrasi.

Sorokin membagi pergerakan menjadi dua kategori: mobilitas ke atas dan mobilitas horizontal. Perpindahan dari satu posisi ke posisi lain dalam tingkat yang sama dikenal sebagai mobilitas horizontal. Di sisi lain, mobilitas vertikal menggambarkan perpindahan individu dari satu kelas sosial ekonomi ke kelas sosial ekonomi lainnya. Jika seseorang berpindah dari satu strata sosial ke strata sosial lainnya, ini dikenal sebagai mobilitas ke atas. Seseorang mengalami mobilitas ke bawah ketika mereka berpindah dari strata yang lebih tinggi ke strata yang lebih rendah.

Menurut Philip Robinson dalam bukunya "Sosiologi Pendidikan" terdapat tiga teori mobilitas, yaitu:

Teori mobilitas yang dipengaruhi faktor politik

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jancks dan rekan menunjukkan bahwa mobilitas yang menghubungkan pendidikan dengan struktur kesempatan lebih ditekankan pada aspek politik, di mana keberhasilan dalam mendapatkan pekerjaan sangat bergantung pada keinginan pemerintah untuk mengurangi ketiadaan persamaan. Hasil penelitian ini sekaligus membantah peran pendidikan secara langsung, artinya tidak peduli seberapa baik pendidikan seseorang, jika pemerintah tidak mengubah kebijakan diskriminasi sosial, mereka tidak akan mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan. Penelitian juga menemukan bahwa ada perbedaan status yang signifikan di antara orang-orang dengan tingkat pendidikan yang sama. Sementara Jancks berpendapat bahwa perbedaan pendidikan yang ternyata tidak berpengaruh terhadap besarnya penghasilan (sebanyak 78%) adalah kebetulan atau kemujuran, teorinya ini bersifat pesimistis.

Teori mobilitas berdasarkan ketidaksamaan kultural

Boudon mengemukakan teori ini, menyatakan bahwa mobilitas dipengaruhi oleh latar belakang kultural di mana seseorang termasuk dalam kelas sosial yang lebih atas dan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mengincar pekerjaan di kelas sosial yang lebih rendah. Teori ini juga menyatakan bahwa ketidakmerataan sosial menunjukkan arah yang tetap atau tidak berubah, meskipun ketidakmerataan di bidang pendidikan menunjukkan kecenderungan menurun.

Teori modus mobilitas sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun