Elena terkesiap lalu ia segera bangkit menuju ruang tamu untuk mengambil handphone-nya. Segera ia mengirimkan pesan singkat kepada Andini.
"Din, hari sudah sore sebentar lagi malam. Apa kamu tidak ingin dijemput?"
"Harusnya pukul 9 malam kamu sudah sampai di Kota Tebing."
"Andin...?"
Hampir dua puluh menit Elena tidak menerima balasan pesan dari Andini. Raut wajah Bu Santi sedikit kecewa. Elena menatap pada Almayra yang sedang duduk memandang arah luar.
"Kalau kau memang tidak ada niat pulang, jangan terus obral janji pada anakmu yang setiap hari menanti kepulanganmu!"
Elena mengirimkan pesan singkat kembali pada Andini.
Pukul 11 malam Almayra tak kunjung tidur. Gadis kecil itu masih setia menunggu kepulangan Ibunya. Berulang kali Bu Santi membujuk cucunya untuk segera tidur namun hanya penolakan yang diterimanya. Almayra menatap Elena penuh harap. Dengan cepat Elena meraih ponsel dan menekan nomor kontak Andini.
Dering kedua telepon itu sudah dijawab.
"Halo, Kak El. Sudah tidur Kakak May, Kak? Aku ada masalah tadi sehingga aku akan sampai larut malam."Â
"Kamu mau dijemput atau bagaimana? Ini sudah pukul 11 malam. Kamu itu wanita dan sendirian akan bahaya."