Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (120): Tempat Keramat

29 Desember 2024   06:17 Diperbarui: 29 Desember 2024   06:17 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

"Kamu yang bernama Alya?" tanya Kencana kepada Alya dengan sikap ramah.

"Iya!"

"Kamu memang sangat cantik! Tidak salah suamiku sampai tergila-gila!" Kencana kemudian berbisik di dekat telinga Alya, "Saya harap kamu bisa maklum, suamiku itu orang yang agak kurang waras!"

'Kalian jelas suami istri yang gak normal!' batin Alya semakin dibuat keheranan.

Kencana kemudian menyeret tangan Klebat untuk keluar dari kamar. "Sebentar!" katanya sambil melempar senyum sekilas kepada Alya dan Zulaika, kemudian menutup pintu besar di belakangnya dengan perlahan. Sepertinya ada hal penting yang akan mereka diskusikan secara rahasia.

"Kamu sudah gila ya?" terdengar suara Kencana di luar kamar.

"Bukannya kamu yang gila?"

"Kamu mau menyekap mereka di kamar kita?"

"Terus di mana lagi?"

"Sembunyikan saja di kamar rahasia Eyang Kanjeng!" saran Kencana. "Itu tempat yang paling aman!"

"Hush! Kamu sudah gila ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun