Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (120): Tempat Keramat

29 Desember 2024   06:17 Diperbarui: 29 Desember 2024   06:17 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

"Ayo cepat naik!"

"Kalian mau bawa kami ke mana?"

"Jangan banyak tanya! Pokoknya ikut!" bentak si kusir.

Klebat kemudian berlari mengambil kudanya, meloncat dan memacuhnya. Ia lega karena tidak ada orang yang mengejar.

Alya tidak pernah merasa takut. Apa bila Tuhan memang menghendaki kematian seseorang, dia pasti akan mati, karena tiada satu pun kekuasaan di dunia ini yang dapat membebaskannya. Sebaliknya, jika Tuhan belum menghendaki, biar pun tampaknya sudah tidak ada harapan baginya, ia tetap akan lolos dari ancaman maut.

Sementara itu di warung, Cak Lahar tiba-tiba meloncat keluar warung dan melihat ke arah datangnya suara minta tolong. Ia masih sempat melihat kereta kuda yang tampak pergi dengan tergesa-gesa.

"Ada penculik!" teriaknya memberitahu orang-orang di warung, sebelum berlari mengejar.

Dua orang kemudian menyusul keluar warung dan menyerang Cak Lahar dari belakang. Sebagian lainnya masih tampak kebingungan, karena merasa tidak mendengar apa-apa, dan kini tahu-tahu ada dua orang asing menyerang Cak Lahar. Kejadian yang semakin membingungkan.

Dua orang yang merupakan murid Intijiwo itu jelas bermaksud menghalangi Cak Lahar. Maka terjadilah pertarungan yang berlangsung sengit.

Kedua pengeroyok melancarkan pukulan-pukulan cepat. Bukan sembarang pukulan, melainkan jurus sakti yang dilakukan dengan pengerahan tenaga dalam yang kuat sekali. Bisa langsung merobohkan orang dengan sekali pukulan.

Kini menghadapi serangan bahaya itu, meskipun kaget, Cak Lahar masih mampu menghindar. Tidak percuma ia menduduki posisi guru ke tiga di Benteng Nusa. Kedua tangannya bergerak dengan pemutaran pergelangan tangan, menangkis serangan-serangan itu dengan mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun