Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (120): Tempat Keramat

29 Desember 2024   06:17 Diperbarui: 29 Desember 2024   06:17 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Ketika Lintang bisa memandang wajah Arum dengan lebih jelas, dan rasa risaunya berganti menjadi tenang. Terasa olehnya bagaikan mimpi bahwa ia bersama istrinya kini harus kembali bertempur untuk melawan kejahatan, seperti dulu saat masih belum memiliki anak.

Arum berpaling memandang wajah suaminya dengan pandangan menghunjam, wajah dan seluruh tubuhnya menyatakan cinta. Kebisuan yang lama kemudian baru terpecahkan, ketika "Kanda Lintang," katanya, "Ingin kutegaskan padamu, ke medan perang mana saja kamu pergi, aku pasti dengan senang hati akan menyertaimu!"

"Aku sangat bersyukur memilikimu!" jawab Lintang, "Dinda adalah anugerah terbesar dalam hidupku!"

***

Di saat yang sama, Klebat telah tiba di Puri Intijiwo. Tangan kirinya menggendong Zulaikah sementara tangan kanannya menggandeng Alya. "Percayalah, aku tidak akan pernah menyakiti kalian. Aku bukan orang jahat. Aku hanya ingin kalian berada di sini! Itu saja!"

Alangkah kagum hati Alya ketika ia melihat sebuah bangunan yang cukup besar dan megah. Klebat membawa mereka memasuki bangunan itu. Alya ternganga menyaksikan betapa ruangan itu ditata dengan gaya seni arsitektur yang luar biasa indah.

Klebat kemudian membawa mereka masuk ke kamar. "Tinggalah kalian di sini!"

Ada ranjang tidur kayu jati yang penuh ukiran dan ditutupi kelambu dari sutera.

"Tapi aku mau pulang!" kata Zulaikah memelas, mulai bisa belajar untuk bersikap baik-baik.

"Adik manis, kamu tidak perlu takut! Aku bukan orang jahat" Klebat kemudian memanggil pelayan dan memerintahkan untuk membawakan makanan dan minuman ke kamar. "Kalau kalian menginginkan sesuatu, minta saja sama pelayan! Aku tinggal dulu ya! Tapi kalian jangan coba melarikan diri. Tempat ini dijaga sangat ketat!"

"Di mana kita ini, Mbak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun